Sabtu, 20/04/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI Kerek Suku Bunga Acuan, IHSG Kembali Naik ke Level 7.200

ADVERTISEMENTS

Suku bunga acuan naik menjadi 4,25 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (22/9/2022). IHSG terapresiasi sebesar 30 poin atau menguat 0,43 persen ke level 7.218,90.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sektor energi mengalami penguatan diikuti barang baku, industri, infrastruktur, transportasi & logistik, konsumen primer, properti & real estate dan keuangan. Nilai yang ditransaksikan pada perdagangan hari ini Rp 14,37 triliun. 

ADVERTISEMENTS


Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG masih terpantau optimistis di tengah keputusan The Fed yang kembali mengerek suku bunganya secara tajam sebesar 75 bps menjadi 3,25 persen. 


“Hal ini pun direspons oleh Bank Indonesia (BI) dengan kenaikan agresif sebesar 50 bps untuk masing-masing indikator dimana lebih dari perkiraan pasar,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (22/9/2022).

Berita Lainnya:
Pertamina Sebut tidak Ada SPBU Terdampak Ledakan Gudang Amunisi TNI


Suku bunga acuan naik menjadi 4,25 persen, suku bunga deposito nakk menjadi 3,5 persen dan suku bunga pinjaman menjadi 5 persen. Kenaikan suku bunga tersebut untuk memastikan inflasi inti kembali ke kisaran yang ditargetkan yakni 2 – 4 persen pada semester I 2023. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Penurunan tren perdagangan dunia tetap rendah, dengan gangguan pasokan yang lebih rendah dan pertumbuhan ekonomi lebih rendah. Hal ini berpotensi meningkatkan inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat. 


Di samping itu, sejumlah sektor berpotensi memburuk seperti properti perbankan dengan basis pinjaman KPR, teknologi dan konsumen non-primer. Gubernur BI turut memangkas pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kisaran 2,8 persen pada 2022 dari proyeksi sebelumnya di level 2,9 persen. 

Berita Lainnya:
Tak Ada Korban Jiwa, Operator Tol Bocimi Identifikasi Dampak Longsor


Sementara, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2023 yaitu sebesar 2,6 – 2,7 persen. Pada saat yang sama, pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 338,7 triliun yang terdiri dari subsidi sebesar Rp 212 triliun dan cadangan kompensasi energi sebesar Rp 127,7 triliun dengan asumsi harga ICP atau harga minyak mentah dalam negeri sebesar 90 dolar AS per barel dengan kurs Rp 14.800. 


Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,33 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya ADRO, UNTR, MDKA, BRPT dan BBRI. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BMRI, TPIA, ARTO, EMTK dan MIKA. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi