Jumat, 26/04/2024 - 06:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kemenkeu Perkirakan Garuda Indonesia akan Mencatatkan Laba Mulai 2022

ADVERTISEMENTS

Garuda Indonesia diperkirakan akan mencatatkan laba mulai tahun 2022

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – PT Garuda Indonesia diperkirakan akan mencatatkan laba mulai tahun 2022. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kalau kita lihat performa keuangan di 2022 diharapkan Garuda masih bisa mencatat laba sebagai bagian dari restrukturisasi finansial. Namun ke depan kita bisa melihat laba operasional Garuda akan membaik,” kata Rio dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Per Juni 2022 pendapatan usaha Garuda sudah lebih besar dari beban usaha jika dibandingkan tahun 2021 dan 2020, sementara selisih aset dan liability juga membaik. “Per Juni 2022 ada pertumbuhan baik dari jumlah penumpang maupun available seat per kilometer. Kita lihat proyeksi tren pangsa pasar Indonesia berupa jumlah penumpang Garuda juga akan tumbuh,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pembiayaan Kendaraan Listrik di BSI Alami Kenaikan Tren


Pada saat yang sama Garuda Indonesia melakukan sejumlah insiaitif untuk memperbaiki kinerja keuangan. Antara lain melakukan penerbangan ke rute-rute yang menguntungkan secara operasional, bersinergi dengan Citilink terkait rute yang akan ditawarkan pada masa depan, dan menegosiasikan penurunan taris sewa pesawat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Otorita: Penggunaan Material Hijau Menjadi Prioritas di Kawasan IKN


Pemerintah juga berencana memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Garuda Indonesia senilai Rp 7,5 triliun yang terdiri dari Rp 4,5 triliun untuk maintenance dan restorasi serta Rp 3 triliun untuk modal kerja. Selama pandemi Covid-19 Garuda Indonesia mengalami penurunan jumlah penumpang dan available seat hingga 52 persen pada 2020 dan penurunan isian kargo hingga 30 persen.


“Penyelamatan penerbangan nasional menjadi urgensi pemberian PMN kepada Garuda Indonesia yang akan dilakukan setelah rencana pendampingan PKPU Garuda di homologasi. Kita melihat rencana perseroan berperan penting dalam menjaga aksesbilitas antar pulau di Indonesia,” kata Rionald.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi