Rabu, 24/04/2024 - 20:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kapal Dagang Kuno Ditemukan di Perairan Israel

ADVERTISEMENTS

Bangkai kapal diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8 M

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 MAAGAN MICHAEL — Sebuah kapal karam kuno yang ditemukan di lepas pantai Israel sarat dengan kargo dari seluruh Mediterania. Penemuan ini menunjukkan bahwa para pedagang dari Barat masih datang ke pelabuhan bahkan setelah penaklukan Islam atas Holy Land.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kapal dagang yang terbuat dari pohon cemara dan kenari serta membawa peti kemas dari negeri yang jauh itu tenggelam di perairan dangkal yang sekarang merupakan komunitas pesisir Israel Maagan Michael lebih dari 1.200 tahun yang lalu. Saat itu Kekaisaran Bizantium yang sebagian besar Kristen kehilangan cengkeramannya di wilayah Mediterania timur ini dan kekuasaan Islam memperluas jangkauannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bangkai kapal yang berasal dari abad ke-7 atau ke-8 M, menurut arkeolog bahari di University of Haifa Deborah Cvikel, adalah bukti bahwa perdagangan tetap ada dengan sisa Mediterania meskipun ada perbedaan agama. “Buku-buku sejarah, mereka biasanya memberi tahu kami bahwa … perdagangan hampir berhenti. Tidak ada perdagangan internasional di Mediterania. Kami memiliki kapal-kapal kecil yang berlayar di sepanjang pantai yang melakukan cabotage,” kata direktur penggalian itu merujuk pada istilah pengangkutan barang atau penumpang antara dua wilayah berbeda.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Yordania dan AS Bahas Eskalasi di Kawasan


Artefak di dek menunjukkan kapal telah berlabuh di Siprus, Mesir, mungkin Turki dan mungkin sejauh pantai Afrika Utara. Penggalian ini didukung oleh Israel Science Foundation, Honor Frost Foundation dan Institute of Nautical Archaeology di Texas A&M University.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pantai Israel dipenuhi dengan kapal-kapal yang tenggelam selama ribuan tahun. Bangkai kapal lebih mudah diakses untuk dipelajari daripada di tempat lain di Mediterania karena laut di sini dangkal dan dasar berpasir menyimpan artefak. Badai mungkin menggeser pasir dan mengekspos relik, yang terjadi dengan penemuan baru di Maagan Michael. Sebanyak dua penyelam amatir melihat sepotong kayu mencuat dari bawah dan melaporkannya ke pihak berwenang.


“Di sini ada bangkai kapal besar, yang menurut kami kapal aslinya panjangnya sekitar 25 meter (82 kaki), dan… sarat dengan kargo dari seluruh Mediterania,” ujar Cvikel.

Berita Lainnya:
DK PBB akan Adakan Pertemuan Atas Permintaan Israel Usai Serangan Iran


Selama delapan musim penggalian kemudian, tim Cvikel telah memetakan sebagian besar kerangka kayu sepanjang 20 meter, lebar lima meter yang tersisa. Mereka menggunakan vakum bawah air untuk membersihkan 1,5 meter pasir dan menemukan lebih dari 200 amphora yang masih mengandung bahan-bahan makanan dari diet Mediterania, seperti kecap ikan, dan berbagai buah termasuk zaitun, kurma, dan buah ara.


Ada alat-alat berlayar seperti tali dan barang-barang pribadi seperti sisir kayu, serta binatang, termasuk sisa-sisa kumbang dan enam ekor tikus. “Anda harus sangat berhati-hati karena beberapa sisa, seperti tulang ikan, atau tulang tikus, atau zaitun, sangat kecil sehingga bisa hilang dalam hitungan detik,” kata Cvikel.


Beberapa kargo memuat simbol gereja Bizantium Kristen dan yang lainnya memiliki tulisan dalam bahasa Arab. Para peneliti berharap untuk menemukan tempat untuk menampilkan kapal secara keseluruhan kepada publik, jika tidak mereka akan menutupinya dengan pasir dan meninggalkannya di dasar laut dengan bangkai kapal lainnya yang tak terhitung jumlahnya. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi