Sabtu, 20/04/2024 - 07:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kisruh Kepengurusan di Muara Enim, DPD Golkar Sumsel Diminta Turun Tangan

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Polemik penolakan serta penyegelan kantor Golkar Muara Enim yang berlangsung pada Kamis kemarn (22/9) masih berlanjut. Agar tidak makin melebar, DPD Golkar Sumatera Selatan harus segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Selesai atau tidaknya masalah tersebut, semuanya ada di DPD I Golkar Sumsel. Maka DPD I harus turun tangan dan menengahi agar permasalahan di tubuh Golkar Muara Enim selesai,” ujar Kader Golkar Muara Enim, Adriansyah, kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Kamis (22/9).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Mencuatnya permasalahan tersebut, lanjut Adriansyah, menunjukkan ketidakmampuan Hadiono memimpin Partai Golkar Muara Enim. Indikasinya, Hadiono tidak cakap menjalani komunikasi politik di Partai Golkar dan tidak mampu menciptakan hubungan harmonis antarkader.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hasto Sebut Pernikahan Anwar Usman Masuk dalam Skenario Abuse of Power Jokowi

“Untuk menjadi ketua di Partai Golkar Muara Enim sangatlah mudah. Tetapi untuk menjadi pemimpin di Partai Golkar sangatlah sulit, sesulit mendaki gunung Leuser,” tegasnya.

Agar persoalan itu segera selesai, DPD Golkar Muara Enim meminta agar segera dilakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang difasilitasi oleh DPD  Partai Golkar Sumatera Selatan terhadap Hadiono.

Berita Lainnya:
Ditangkap Jelang Sahur, Pria 'Koboi' yang Todong Pistol ke Pemobil di Mampang Diamankan di Cibinong

“Masa ada anggota yang baru dua tahun bergabung ditunjuk sebagai sekretaris. Apa tidak ada kader lain yang sudah lama mengabdikan diri di Partai Golkar?” sesalnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain itu, anggota dewan incumbent jangan takut akan kehilangan suara. Kalau masyarakat sudah merasakan perjuangan kader yang duduk sebagai perwakilan rakyat pasti akan didukung.

“Tidak bisa, kendak aku. Semua ada aturannya. Karena takut kehilangan suara di Muara Enim, sanggup mempertahankan seseorang yang memecahbelahkan kader. Itu namanya terlalu naïf, ” tegasnya menutup. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi