Selasa, 23/04/2024 - 18:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Pekerja IT, Media dan Finansial Rusia tidak Wajib Militer

ADVERTISEMENTS

Pekerja teknologi, perbankan dan jurnalis tidak wajib militer Rusia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan profesional di bidang teknologi, perbankan dan jurnalis tidak wajib militer untuk menjalani tugas di Ukraina. Wajib militer ini bagian dari mobilisasi massa ke negara tetangga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sebelumnya pada pekan ini Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Rusia akan memanggil 300 ribu pasukan tambahan untuk perang Rusia di Ukraina. Moskow menyebut pengerahan pasukan tambahan itu sebagai “mobilisasi parsial.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iran Peringatkan Israel dan AS untuk tidak Membalas Serangan

Pada Jumat (23/9/2022) juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bagian dekrit resmi  mobilisasi parsial yang mencantumkan jumlah orang yang wajib militer masih dirahasiakan dan belum dipublikasikan.

ADVERTISEMENTS

Ia membantah laporan surat kabar independen Novaya Gazeta yang mengutip sumber pemerintah. Ia mengatakan Kremlin ingin merekrut hingga satu juta orang dalam operasi ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kementerian Pertahanan mengatakan karyawan yang bekerja industri penting tidak masuk dalam wajib militer untuk “memastikan kerja industri teknologi tinggi spesifik serta sistem finansial Rusia” tidak terdampak pada mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II.

Berita Lainnya:
China Jelaskan Sikap "Abstain" untuk Awasi Korut

Dalam pernyataannya kementerian mengatakan pengecualian berlaku pada sejumlah pegawai informasi teknologi, telekomunikasi, keuangan dan beberapa media massa “yang sistematis penting”. Kementerian mengatakan perusahaan harus menyusun daftar karyawan yang memenuhi dan tidak memenuhi kriteria wajib militer.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi