Selasa, 16/04/2024 - 21:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tiga Alasan Manusia tak Boleh Mengeluh atas Musibah, Said Nursi Beri Penjelasan

ADVERTISEMENTS

Said Nursi memberi penjelasan manusia tak boleh mengeluh atas musibah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Ulama dan pemikir asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan tiga alasan manusia tidak boleh mengeluh atas musibah yang dialaminya ataupun penyakit yang dideritanya. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan Nursi pada “Kalimat Kedua Puluh Enam” yang secara khusus membahas masalah takdir.  

ADVERTISEMENTS


“Sesungguhnya manusia tidak berhak mengeluhkan musibah dan penyakit yang menimpanya karena tiga alasan,” kata Nursi dikutip dari karya Said Nursi yang berjudul Al-Lama’at, halaman 12-13.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah


Pertama, menurut Nursi, Allah Ta’ala menjadikan busana eksistensi yang Dia pakaikan kepada manusia sebagai petunjuk atas kreasi-Nya. Sebab, Dia menciptakan manusia dalam bentuk “model” yang dipaparkan pada dirinya pakaian eksistensi, yang diganti, digunting, diubah, dan dimodifikasi untuk menjelaskan manifestasi Asmaul Husna yang beraneka ragam. 

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Meski THR Cair, Allah Perintahkan Jangan Belanja Berlebihan 


Sebagaimana nama-Nya “Asy-Syafi” (Maha Menyembuhkan) menuntut adanya penyakit. Begitu juga “Ar- Razzaq” (Maha Pemberi Rizki), menuntut adanya rasa lapar. Demikianlah, Allah  Ta’ala adalah pemilik kerajaan. Dia berbuat dalam kerajaan-Nya apa saja yang dikehendaki-Nya.


Kedua, sesungguhnya kehidupan menjadi jernih oleh musibah dan bala, serta menjadi bersih oleh penyakit dan bencana. Semua itu menjadikan hidup mencapai kesempurnaan, kuat, meningkat, produktif, serta mencapai tujuan dan targetnya. Dengan demikian, kehidupan telah melaksanakan kewajibannya. 

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah


Sedangkan kehidupan monoton yang hanya berjalan dengan satu corak dan berjalan di atas hamparan kenikmatan, lebih dekat kepada “ketiadaan” yang merupakan keburukan mutlak ketimbang kepada “keberadaan” yang merupakan kebajikan mutlak. bahkan, ia sudah mengarah kepada ketiadaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal
Berita Lainnya:
Allah Menyukai Hamba yang Beramal Shaleh


Alasan ketiga, dunia merupakan medan ujian dan cobaan. Menurut Nursi, dunia adalah tempat beramal dan beribadah, bukan tempat bersenang-senang dan berleha-leha, serta bukan pula tempat menerima imbalan dan pahala. Nah, selama dunia merupakan tempat beramal dan beribadah, maka penyakit dan cobaaan—selain yang berkaitan dengan agama dan dengan syarat diterima dengan sabar—menjadi selaras dengan amal, bahkan amat harmonis dengan ibadah tersebut. Sebab, kedua hal tersebut menguatkan amal dan mengencangkan ibadah. 

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%


“Karena itu, tidak diperbolehkan mengeluhkannya. Justru kita harus bersyukur kepada Allah , karena penyakit dan musibah mentransformasi setiap jam dalam kehidupan mereka yang tertimpa musibah menjadi ibadah sehari penuh,” jelas Nursi.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024


 

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi