Rabu, 24/04/2024 - 12:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

Pasang Solar Panel, KAI Hemat Biaya Tujuh Persen

ADVERTISEMENTS

Pemasangan solar panel tersebut merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel di stasiun dan bangunan kantornya dan dapat melakukan efisiensi. Untuk tahap pertama, KAI memasang solar panel pada Stasiun Gambir dengan daya 40,5 kWp dan gedung Jakarta Railway Center (JRC) dengan daya 40 kWp. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Efisiensi kurang lebih tujuh sampai 10 persen dari sisi pembiayaan,” kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Sandry Pasambuna dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Senin (26/9/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dari sisi penggunaan listrik, Sandry menuturkan KAI dapat menghemat hingga 6,75 persen. Angka tersebut dengan asumsi tangkapan energi sinar matahari secara optimal harian selama empat jam dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. 

ADVERTISEMENTS


Dia menjelaskan, saat solar panel memproduksi energi listrik sebesar 40,5 kWp dapat dipergunakan untuk mengoperasikan 20 unit AC berkapasitas 2 PK secara bersamaan. Selai itu juga kurang lebih menyalakan seribu lampu LED 40 watt yang terpasang di dalam stasiun secara bersamaan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pertamina Pastikan Seluruh Subholding dan Anak Usaha Siap Layani Kebutuhan Lebaran


“Penggunaan listrik dari PLTS ini digunakan untuk pencahayaan, pendinginan, dan lainnya untuk fasilitas penumpang dan operasional lainnya,” tutur Sandry. 


Setelah dua pemasangan solar panel tersebut, Sandry memastikan KAI akan melanjutkan pemasangan PLTS pada tahun depan. Dia menuturkan, KAI berencana akan memasang solar panel di 40 bangunan atau stasiun menyebar di Jawa dan Sumatra. 


Sandry menegaskan, KAI juga sudah melakukan alokasi investasi untuk pemasangan solar panel. “Investasinya sekitar Rp 500 juta per bangunan,” tutur Sandry. 


Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya menjelaskan pemasangan solar panel tersebut merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Khsusunya untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.


“Implementasi solar pan di stasiun dan kantor KAI ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 KAI yang bertema Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik,” ujar Salusra. 

Berita Lainnya:
'Mudik Gratis untuk Pekerja Bentuk Hubungan Industrial yang Harmonis'


Salursa menjelaskan, penggunaan energi matahari yang diimplementasikan pada Stasiun Gambir dan Jakarta Railway Cente merupakan sistem Solar Panel On Grid yang menggabungkan suplai listrik dari jaringan listrik PLN dan jaringan listrik Solar Panel.


Khusus untuk implementasi Solar Panel di Stasiun Gambir adalah hasil dari Sinergi BUMN KAI dengan Pertamina NRE. “Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari MoU kedua perusahaan tentang Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Aset KAI yang ditandatangani pada 9 Maret 2022,” ungkap Salursa. 


Dengan terpasangnya solar panel tersebut, KAI turut mendukung program pemerintah dalam menyambut Presidensi G20 Indonesia terkait isu prioritas Transisi Energi Berkelanjutan. Langkah tersebut juga selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi gas rumah kaca menuju Net Zero Emission pada 2060.


“KAI konsisten mengaplikasikan Environmental, Social, and Governance di perusahaan dengan harapan akan terwujud bisnis yang sustain. Dengan demikian, KAI dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggannya,” tutur Salursa.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi