Kamis, 25/04/2024 - 20:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ajaran Syekh Yusuf Al Qaradhawi Tetap Hidup

ADVERTISEMENTS

Syekh Yusuf Al Qaradhawi mewariskan ilmu dan pemikirannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JEDDAH — Syekh Yusuf Al-Qaradawi merupakan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin terlarang di Mesir. Ia meninggal pada usia 96 tahun dan telah meninggalkan beberapa warisan dari pemikirannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Al-Qaradhawi secara resmi adalah ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional. Posisi ini ia pegang selama 14 tahun, sejak didirikan pada tahun 2004.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Lebih penting lagi, dia merupakan salah kunci penting Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi politik-agama yang telah disanksi dan dilarang oleh negara-negara Teluk dan banyak negara Barat.

ADVERTISEMENTS

Didirikan pada 1928, Ikhwanul Muslimin memantapkan dirinya pada pertengahan abad ke-20 sebagai gerakan oposisi utama di Mesir, serta di negara-negara lain di kawasan itu. Kairo memasukkan gerakan itu ke daftar hitam sebagai organisasi teroris pada 2013.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebuah laporan situs BBC News pada 2004, mengutip sebuah situs berbahasa Arab, mengatakan Al-Qaradawi lahir di sebuah desa kecil di Delta Nil pada 1926. Ia lantas belajar teologi Islam di Universitas Al-Azhar di Kairo, yang mana ia lulus pada tahun 1953.

Antara 1949 dan 1961, dia dipenjara beberapa kali di Mesir karena hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin dan tuduhan yang menyebutkan jika dirinya memerintahkan pembunuhan tokoh-tokoh politik.

Pengikut Ikhwanul Muslimin terlihat di seluruh dunia Islam sebagai pihak yang mengipasi kebencian agama dan mempromosikan kultus kekerasan, untuk mencapai kekuasaan politik.

Berita Lainnya:
Cara Tobat Dari Perbuatan Zina

Dalam cuitannya di //Twitter// pada 2019, Al-Qaradhawi mengklaim dia bukan pengkhotbah kebencian. Dia juga menyebut telah menghabiskan 25 tahun terakhir untuk mempromosikan pemikiran moderat.

“Saya berdiri melawan ekstremisme dan ekstremis selama kurang lebih seperempat abad. Saya melihat ancamannya terhadap din dan dunya (agama dan dunia temporal), pada individu dan masyarakat, dan saya telah memperkuat pena, lidah dan pemikiran saya (mendukung) seruan moderasi dan menolak berlebihan dan kelalaian, baik di lapangan. fiqh dan fatwa (hukum Islam dan pernyataan hukum dalam Islam) atau di bidang tableegh dan dakwah (petunjuk dan dakwah),” cuitnya saat itu dikutip di //Arab News//, Rabu (28/9).

Namun, rekam jejaknya mengungkapkan justru hal sebaliknya. Dia membenarkan bom bunuh diri, terutama di Palestina, berulang kali berbicara menentang orang Yahudi sebagai sebuah komunitas dan mengeluarkan fatwa yang merendahkan perempuan.

Dalam sebuah fatwa di situsnya, ia menyatakan syahid adalah bentuk jihad yang lebih tinggi. Dan dalam wawancara tahun 2004 yang terkenal di program Newsnight BBC, dia memuji pemboman bunuh diri di Palestina yang diduduki Israel sebagai kesyahidan atas nama Tuhan.

“Saya mendukung operasi syahid dan saya bukan satu-satunya,” katanya.

Berita Lainnya:
Kisah Dua Anak Yatim Ingin Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Masjid Nabawi

Tidak hanya itu, dia juga disebut mendorong umat Islam yang tidak mampu berjuang untuk mendukung secara finansial mujahidin (mereka yang terlibat dalam jihad) yang berada di manapun. Hal ini diklaim hampir tidak bisa digambarkan sebagai sikap melawan terorisme

Pada 2008, visanya ditolak oleh Kantor Dalam Negeri Inggris untuk mengunjungi negara itu untuk menerima perawatan medis. Mantan pemimpin Partai Konservatif, David Cameron, menggambarkan Al-Qaradawi sebagai sosok yang berbahaya dan memecah belah, dalam permohonannya kepada pemerintah untuk menolak aplikasi visa.

“Inggris tidak akan mentolerir kehadiran mereka yang berusaha membenarkan tindakan kekerasan teroris atau mengungkapkan pandangan yang dapat mendorong kekerasan antar-komunitas,” kata Home Office.

Saat itu, Al-Qaradhawi sudah dilarang memasuki AS. Pada 2012 ia juga dilarang memasuki Prancis.

Al-Qaradawi menjadi nama yang akrab di komunitas Muslim berbahasa Arab dengan penampilan mingguannya di program telepon agama Al-Shariah wa Al-Haya (Hukum Islam dan Kehidupan), yang disiarkan ke jutaan orang di seluruh dunia.

Al-Qaradhawi mengeluarkan fatwa yang mengizinkan serangan terhadap semua orang Yahudi. Di Al Jazeera Arabic pada Januari 2009, dia berkata: “Ya Tuhan, ambillah musuh-Mu, musuh-musuh Islam… Ya Tuhan, ambillah agresor Yahudi yang berbahaya… Ya Tuhan, hitung jumlah mereka, bunuh mereka satu per satu dan tidak ada yang tersisa.”

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi