Kamis, 25/04/2024 - 16:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Bank Dunia Waspadai Tingginya Laju Inflasi Pangan

ADVERTISEMENTS

Bank Dunia menyebut laju inflasi amat tergantung konsumsi utama suatu negara

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA —  Bank Dunia mewaspadai tinggi laju inflasi volatile food. Hal ini mengingat sejumlah negara termasuk Indonesia masih ketergantungan impor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, mengatakan saat ini laju inflasi sebagian negara konsumsi utama masyarakat di Indonesia yang masih bergantung beras, sehingga cukup berisiko pada inflasi pangan. Sebab, jika harga beras bergejolak maka solusi yang paling mudah yakni impor meskipun saat ini harga beras masih relatif stabil, sehingga inflasi masih cukup terkendali.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BCA Kantongi Laba Bersih Rp 12,9 Triliun pada Kuartal I 2024


“Jika melihat inflasi saat ini, sebagian besar negara di kawasan ketidaksesuaian antara produksi domestik dan konsumsi domestik, telah menciptakan ketergantungan impor yang meningkat. Ini  merupakan sumber inflasi harga pangan,” ujarnya dalam laporan Bank Dunia, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2022 menunjukkan deflasi sebesar 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Adapun secara tahunan (yoy) masih menunjukkan inflasi sebesar 4,69 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mendag: Mayoritas Harga Pangan Cenderung Turun Jelang Lebaran


Komoditas utama yang menyebabkan deflasi pada pangan yakni telur ayam, yang selama bulan lalu memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,06 persen. Disusul oleh bawang merah yang memiliki andil deflasi 0,05 persen.


Selain itu, daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit memiliki andil deflasi sebesar 0,02 persen. Sayuran dan kentang, jeruk, serta bawang putih juga memiliki andil deflasi sebesar 0,01 persen.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi