Sabtu, 20/04/2024 - 13:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Sejuk di Balik Kerusuhan Leicester Inggris: Muslim Selamatkan Nyawa Pria Hindu

ADVERTISEMENTS

Kerusuhan Muslim dan Hindu di Leicester Inggris belum diketahui motifnya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

LEICESTER–Seorang pria Hindu yang membutuhkan jahitan setelah kepalanya terluka selama kekerasan di Leicester, Inggris, berterima kasih kepada aktivis Muslim yang turun tangan untuk menyelamatkannya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dia selamat dari insiden yang bisa saja merenggut nyawanya tersebut. Peristiwa itu bahkan terlihat dalam sebuah video yang menunjukkan sekelompok pria Muslim menyerang Ram Keshwala (32 tahun) di dalam mobilnya. 

ADVERTISEMENTS


Dalam rekaman itu, rombongan pria yang menyerang terdengar mengulangi desas-desus palsu bahwa Keshwala mencoba menabrak kerumunan yang turun ke jalan setelah pawai Hindu.


Setelah menghancurkan mobilnya, seorang pria terlihat mencoba menyeret Keshwala keluar dari kendaraan. Namun aktivis komunitas Muslim Majid Freeman kemudian menahan dan mengatakan “Tinggalkan dia,” dan menutup pintu mobil untuk menghentikan serangan.


Dilansir dari Sky News, Selasa (27/9/2022), berbicara bersama di sebuah kafe di Leicester, kedua pria itu mengingat apa yang terjadi pada 17 September, ketika kekerasan menyebar ke seluruh kota. “Dia menyelamatkan hidup saya. Karena itu, aku masih di sini,” kata Keshwala. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kondisi Orang Saleh dan Munafik Berbeda di Alam Kubur, Seperti Apa?


Penyelamat Keshwala, Bilal Mangera (33 tahun) mengenang, “Itu hanya kekacauan. Semuanya terjadi begitu cepat. Orang lain mencoba datang, dan saya hanya berteriak ‘berhenti, sudah selesai sekarang,” katanya.


“Tapi saya tidak berpikir ada orang yang secara fisik menghentikannya karena situasinya sangat tidak bersahabat, siapa pun bisa terluka,” tambahnya.


Beberapa orang terluka dalam bentrokan di kota hari itu, termasuk 16 petugas polisi yang menjadi sasaran dengan botol ketika mereka mencoba memisahkan kedua belah pihak. 


Ketegangan yang telah membara selama berpekan-pekan di kota itu meletus antara sekelompok umat Hindu dan sekelompok Muslim. Kedua belah pihak menuduh pihak lain melakukan serangan terhadap komunitas mereka. 


Bilal Mangera menjelaskan, saat kejadian dia juga dalam keadaan terluka. Dia menderita beberapa luka tusukan dan berakhir di rumah sakit pada waktu yang sama dengan Keshwala. 


Dia pergi untuk mendukung bisnis Muslim setelah dia mendengar mereka diserang. Bertemu Mr Keshwala untuk pertama kalinya, mereka berdua setuju bahwa mereka ingin melihat perdamaian dipulihkan di kota mereka, di mana selama beberapa dekade kedua komunitas telah hidup berdampingan.

Berita Lainnya:
Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo


“Kita perlu menemukan akar masalahnya, itu hal pertama yang perlu kita cari tahu. Siapakah anak-anak muda ini yang datang, bertopeng, dan menghasut sesuatu?,” kata Mangera.


“Bagaimana kita mengendalikan pemuda yang ingin membalas dendam?,” tambahnya. 


Kedua belah pihak telah menemukan informasi yang salah secara online yang memicu ketegangan. Sejak serangannya, gambar Keshwala dengan darah menutupi wajahnya di-retweet ratusan kali.


Tweet itu mengatakan “Penjahat Hindu lain tertangkap basah” dan termasuk tagar RSS, yang merupakan singkatan dari Rashtriya Swayamsevak Sangh, sebuah organisasi nasionalis Hindu sayap kanan India.


Mr Keshwala mengatakan dia dituduh mendukung RSS dan merasa takut ketika dia keluar. “Saat ini saya masih merasa tidak aman,” katanya.


“Saya mungkin diserang orang-orang karena beberapa orang tidak tahu bahwa saya tidak bersalah,” tambahnya. “Saat semua orang melihat dari balik bahu mereka,” kata Mangera. “Semua orang kalah, tidak ada pemenang,” tambahnya.      

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi