Rabu, 24/04/2024 - 04:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pejabat Senior Taliban Serukan Pembukaan Sekolah Menengah untuk Perempuan

ADVERTISEMENTS

Islam tidak melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KABUL — Seorang anggota senior kepemimpinan Taliban di Afghanistan telah meminta penguasa baru negara itu untuk membuka kembali sekolah bagi anak perempuan. Pejabat senior itu mengatakan, Islam tidak melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Seruan dari Wakil Menteri Luar Negeri Taliban, Sher Mohammad Abbas Stanikzai muncul pada Selasa (27/9/2022) selama pertemuan Taliban di Kabul. Seruan Stanikzai adalah suara moderat yang langka di tengah tindakan keras Taliban sejak mereka merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Sangat penting bahwa pendidikan harus diberikan kepada semua, tanpa diskriminasi. Perempuan harus mendapatkan pendidikan, tidak ada larangan dalam Islam untuk pendidikan anak perempuan,” ujar Stanikzai, dilansir Aljazirah, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Stanikzai pernah menjadi kepala tim Taliban dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat di Qatar pada 2020. Pembicaraan itu mengarah pada kesepakatan antara Taliban dan Washington untuk menarik pasukan asing dari Afghanistan. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Iran Pastikan tak ada Fasilitas Nuklir Terdampak Serangan Israel


“Jangan sampai memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membuat gap antara pemerintah dan masyarakat. Jika ada masalah teknis, itu perlu diselesaikan, dan sekolah untuk anak perempuan harus dibuka,” kata Stanikzai.


Sejak kembali berkuasa, Taliban telah menutup sekolah menengah perempuan di seluruh negeri. Taliban juga memerintahkan perempuan untuk memakai jilbab di tempat kerja dan menutupi wajah mereka dengan cadar di depan umum. Taliban melarang perempuan bepergian jarak jauh tanpa ditemani oleh kerabat dekat laki-laki.


Taliban mengatakan, mereka sedang merancang sebuah rencana untuk membuka sekolah menengah bagi anak perempuan. Tetapi mereka belum memberikan kerangka waktu.

Berita Lainnya:
Upaya Rusia Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris 


PBB telah menyebut larangan sekolah bagi anak perempuan Afghanistan sangat memalukan. PBB memperkirakan, lebih dari satu juta anak perempuan telah dilarang bersekolah di sebagian besar sekolah menengah dan sekolah menengah atas selama setahun terakhir.


Larangan tersebut menargetkan siswa perempuan dari kelas tujuh hingga 12. Larangan ini berdampak pada anak perempuan berusia 12 tahun hingga 18 tahun.


Larangan tersebut telah menuai kecaman dan sanksi internasional. Taliban mengatakan, larangan ini bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional dan kehormatan perempuan.


PBB semakin khawatir bahwa pembatasan pendidikan anak perempuan, serta langkah-langkah lain yang membatasi kebebasan dasar masyarakat, akan memperdalam krisis ekonomi Afghanistan. Negara tersebut telah mengalami krisis kemanusiaan yang cukup dalam. Lebih dari separuh penduduk Afghanistan menghadapi kelaparan dan bergantung pada bantuan Internasional.


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi