Sabtu, 20/04/2024 - 08:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

PSI Dukung Potongan Aplikator Transportasi Online Jadi 10 Persen

ADVERTISEMENTS

Perusahaan transportasi online tak bisa berkembang sendiri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA –Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung upaya menurunkan potongan aplikator menjadi 10 persen dalam bisnis transportasi online.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Besaran 15 persen yang menjadi ketetapan saat ini masih memberatkan. Kami mendukung usulan 10 persen seperti disampaikan rekan-rekan driver. Para driver sudah menanggung beban biaya BBM, parkir, pulsa, suku cadang, dan lain-lain,” kata Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti, dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Curhat PSI Gagal Masuk DPR, Grace: Syarat Pemilu Kita Tersulit di Dunia


Sikap PSI, ujar Dea, tersebut disampaikan setelah bertemu  dan berbincang dengan sejumlah komunitas driver transportasi online.


Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 667/2022 menetapkan, potongan aplikator kepada para mitra pengemudi maksimal 15 persen.


“Pada kenyataannya, keputusan tersebut masih banyak dilanggar aplikator.  Ada yang masih mencapai 30 persen. Dalam Kepmenhub tersebut tidak ada sanksi jika aplikator melanggar,” lanjut Dea.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia mendesak, selain diturunkan menjadi 10 persen, pemerintah juga wajib mencantumkan sanksi jika keputusan tersebut dilanggar. 

Berita Lainnya:
Survei: Wisatawan Gen Z dan Milenial Berlibur untuk Hilangkan Stres


“Kalau tidak ada ketentuan soal sanksi, keputusan Menhub itu bakal diabaikan, tidak akan efektif,” kata Dea.


Terakhir, PSI meminta perusahaan transportasi online memperhatikan kesejahteraan para driver yang merupakan mitra.


“Perusahaan transportasi online tak bisa berkembang sendiri. Mereka membutuhkan para driver sebagai mitra. Maka kesejahteraan para driver tak bisa diabaikan. Ketika diabaikan, performa perusahaan akan terganggu juga,” pungkas Dea. 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi