Kamis, 25/04/2024 - 22:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Taliban Bubarkan Aksi Dukungan Terhadap Mahsa Amini di Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Perempuan Afghanistan menyuarakan dukungan atas demonstrasi terkait kematian Amini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KABUL — Taliban membubarkan aksi unjuk rasa yang digelar sekelompok perempuan Afghanistan, Kamis (29/9/2022). Dalam aksinya, para perempuan itu menyuarakan dukungan atas berlangsungnya demonstrasi memprotes kematian Mahsa Amini di Iran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dilaporkan laman Al Arabiya, unjuk rasa untuk menunjukkan dukungan kepada Mahsa Amini digelar di depan gedung Kedutaan Besar Iran di Kabul. Terdapat sekitar 25 wanita Afghanistan yang berpartisipasi dalam aksi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Saat berunjuk rasa, para perempuan Afghanistan meneriakkan tiga kata, yakni “Perempuan, Hidup, Kebebasan”. Mereka pun membentangkan spanduk bertuliskan, “Iran telah bangkit, sekarang giliran kita!” dan “Dari Kabul ke Iran, katakan tidak pada kediktatoran!”.

ADVERTISEMENTS


Melihat spanduk tersebut, anggota Taliban segera merebutnya dan merobeknya di depan para pengunjuk rasa. Mereka kemudian melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan aksi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Bebaskan Tujuh Anggota Bulan Sabit Merah


Saat ini Iran tengah menghadapi gejolak akibat tewasnya Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun. Sebelum meninggal, dia diduga dianiaya polisi moral Iran. Amini ditangkap pada 13 September lalu karena hijab yang dipakainya dianggap tak ideal. Di Iran memang terdapat peraturan berpakaian ketat untuk wanita, salah satunya harus mengenakan hijab saat berada di ruang publik.


Setelah ditangkap polisi moral, Amini ditahan. Ketika berada dalam tahanan, dia diduga mengalami penyiksaan. PBB mengaku menerima laporan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala menggunakan pentungan. Selain itu, kepala Amini pun disebut dibenturkan ke kendaraan.


Setelah ditangkap dan ditahan, Amini memang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian Teheran mengeklaim, saat berada di tahanan, Amini mendadak mengalami masalah jantung. Menurut keterangan keluarga, Amini dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan tidak pernah mengeluhkan sakit jantung. Amini dirawat dalam keadaan koma dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 September lalu.

Berita Lainnya:
Rencana Pembunuhan Anak Pemimpin Hamas tak Dilaporkan ke Netanyahu, IDF Blunder Lagi?


Kematian Amini dan dugaan penyiksaan yang dialaminya seketika memicu kemarahan publik. Warga Iran turun ke jalan dan menggelar demonstrasi untuk memprotes tindakan aparat terhadap Amini. Perempuan-perempuan Iran turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka bahkan melakukan aksi pembakaran hijab sebagai bentuk protes.


Menurut organisasi Iran Human Rights (IHR), selama unjuk rasa berlangsung, sedikitnya 76 orang telah tewas di tangan aparat keamanan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan yang dirilis pemerintah Iran, yakni sebanyak 41 korban tewas, termasuk di dalamnya aparat keamanan.


 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi