Rabu, 24/04/2024 - 22:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Klarifikasi Status BSI Jadi BUMN, Arya Sinulingga: Prosesnya Masih Panjang

ADVERTISEMENTS

Saat ini saham merah putih sudah ada di BSI

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengklarifikasi pernyataannya terkait status PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang akan menjadi BUMN dalam waktu dekat. Arya mengatakan pemerintah sejatinya telah memiliki kontrol dengan adanya kepemilikan saham merah putih pada bank hasil merger tiga bank syariah milik BUMN tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Tokopedia Catat Penghimpunan Zakat dan Donasi Capai Rp 7,8 Miliar


“Saya klarifikasi soal status BSI kemarin, saat ini saham merah putih sudah ada di BSI, dan itu merupakan kontrol pemerintah terhadap BSI, itu sangat kuat, dan itu sebenarnya membuat posisi BSI sudah hampir mirip dengan BUMN lainnya,” ujar Arya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (30/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Mengenai perubahan status menjadi BUMN, lanjut Arya, BSI masih memerlukan sejumlah tahapan. Arya menyebut proses perubahan status menjadi BUMN harus melalui sejumlah tahapan yang memerlukan waktu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pekerja Rentan Harus Mendapatkan Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan


“Jadi, kalau proses mengenai BSI akan menjadi BUMN, itu prosesnya masih panjang. Butuh waktu lama dan mungkin kita tidak tergesa-gesa saat ini. Sehingga, diharapkan informasi mengenai BSI sudah clear,” kata Arya menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi