Sabtu, 20/04/2024 - 11:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Amnesty International: Iran Respons Unjuk Rasa Nasional dengan Kejam

ADVERTISEMENTS

83 orang dilaporkan tewas sejak demonstrasi pecah dua pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 LONDON — Organisasi hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mengatakan, Iran telah menindak aksi unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini dengan kejam. Sejauh ini, setidaknya 83 orang dilaporkan tewas sejak demonstrasi pecah dua pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Pihak berwenang Iran telah memobilisasi mesin represi mereka yang diasah dengan baik untuk menindak protes nasional dengan kejam dalam upaya untuk menggagalkan tantangan apa pun terhadap kekuasaan mereka,” kata Amnesty International dalam sebuah pernyataan, Jumat (30/9/2022), dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS


Amnesty International mengungkapkan, sejauh ini mereka sudah mengonfirmasi 52 kematian selama unjuk rasa di Iran berlangsung. Namun jumlah korban jiwa sesungguhnya diperkirakan jauh lebih banyak.

Berita Lainnya:
Menantikan Hadirnya Internet Starlink di Rafah


Amnesty Internasional mendorong komunitas internasional mengambil tindakan terhadap Iran. “Tanpa tindakan kolektif bersama oleh komunitas internasional yang melampaui pernyataan kecaman, lebih banyak orang yang berisiko terbunuh, cacat, disiksa, diserang secara seksual, dan dijebloskan ke balik jeruji,” katanya.


Saat ini Iran tengah menghadapi gejolak akibat tewasnya Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun. Sebelum meninggal, dia diduga dianiaya polisi moral Iran. Amini ditangkap pada 13 September lalu karena hijab yang dipakainya dianggap tak ideal. Di Iran memang terdapat peraturan berpakaian ketat untuk wanita, salah satunya harus mengenakan hijab saat berada di ruang publik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Setelah ditangkap polisi moral, Amini ditahan. Ketika berada dalam tahanan, dia diduga mengalami penyiksaan. PBB mengaku menerima laporan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala menggunakan pentungan. Selain itu, kepala Amini pun disebut dibenturkan ke kendaraan.

Berita Lainnya:
Misi Iran untuk PBB Minta AS tak Ikut Campur dalam Konfliknya dengan Israel


Setelah ditangkap dan ditahan, Amini memang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian Teheran mengklaim, saat berada di tahanan, Amini mendadak mengalami masalah jantung. Menurut keterangan keluarga, Amini dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan tidak pernah mengeluhkan sakit jantung. Amini dirawat dalam keadaan koma dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 September lalu.


Kematian Amini dan dugaan penyiksaan yang dialaminya seketika memicu kemarahan publik. Warga Iran turun ke jalan dan menggelar demonstrasi untuk memprotes tindakan aparat terhadap Amini. Perempuan-perempuan Iran turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka bahkan melakukan aksi pembakaran hijab sebagai bentuk protes. 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi