Jumat, 26/04/2024 - 02:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Menkeu Prancis Sebut Situasi Ekonomi Inggris Mengkhawatirkan

ADVERTISEMENTS

Eropa mengkritik kebijakan pemangkasan pajak yang dilakukan Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan bahwa dia khawatir tentang situasi ekonomi Inggris. Hal itu setelah pemerintah baru negara itu mengumumkan paket pemotongan pajak senilai 45 miliar poundsterling yang membuat pasar global panik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pound Inggris jatuh ke level terendah terhadap euro dalam sekitar dua tahun awal pekan ini. Selain itu juga mencapai rekor terendah terhadap dolar AS pada hari Senin (26/9/2022) setelah Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng, meluncurkan anggaran mini pada 23 September.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Le Maire mengatakan bahwa “pengumuman spektakuler” seperti yang dibuat oleh pemerintah Inggris dapat mengganggu pasar dan menyebabkan bencana yang sesungguhnya. “Saya tidak khawatir tentang zona euro, saya khawatir tentang situasi di Inggris,” katanya, seperti dikutip dari Connexionfrance, Sabtu (1/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jerman Berencana Kembali Menyalurkan Dana ke UNRWA


Le Maire menyatakan telah menjaga suku bunga masuk akal dan cukup dekat dengan suku bunga Jerman karena ada konsistensi dalam kebijakan ekonomi dan keuangan Prancis. Dia juga mengkritik langkah Inggris untuk menarik diri dari Uni Eropa, dengan mengatakan bahwa itu datang dengan biaya yang cukup besar. Menurut dia, Eropa adalah perlindungan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Zona euro melindungi Prancis selama krisis Covid-19, dan menyelamatkan ekonomi dalam negeri. Tanpa Eropa dan zona euro, pihaknya disebut tidak akan bisa menyelamatkan ekonomi negara seperti yang dilakukan.

Berita Lainnya:
Ajang Balap Mobil Sri Lanka Tewaskan Tujuh Orang


Pound telah pulih sedikit terhadap dolar dan euro setelah Kwarteng dan Perdana Menteri Inggris Liz Truss bertemu dengan pejabat di Kantor Tanggung Jawab Anggaran pada Jumat (30/9/2022). Hal itu jadi suatu tindakan yang memiliki efek meyakinkan pada spekulasi pasar.


Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) juga mengkritik kebijakan pemangkasan pajak yang dilakukan Inggris. Ini membuat nilai tukar poundsterling anjlok ke level terendah. Kebijakan pemotongan pajak itu diketahui terbesar di Inggris sejak awal 1970-an. Kebijakan itu dikhawatirkan meningkatkan inflasi dan ketidaksetaraan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi