Rabu, 24/04/2024 - 11:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Ada Apa Dengan Gelora Semangat Menghabisi Anies?

ADVERTISEMENTS

Prihartin, terjadi segala macam cara mempidanakan Anies

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penulis: Jaya Suprana**

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

MENARIK menyimak suasana gejolak psikososiopolitik masa kini meski saat penyelenggaraan Pilpres 2024 sebenarnya masih relatif lama.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tampak betapa gesit dan lincah berbagai pihak menggalang kesatuan demi garang dan  ganas bergerak menuju ke satu tujuan yaitu menghabisi Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS

Terkesan bahwa Anies memang berada pada posisi harus bersalah maka mau tak mau suka taksuka apa boleh buat harus dihabisi agar tidak bisa ikut berlaga pada pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kreatifitas membunuh karakter Anies sungguh menakjubkan seolah tak kenal batas maksimal apalagi minimalnya.

Senantiasa ada saja kreatifitas bukan sekedar mencari namun bahkan  mencari-cari kesalahan mantan Mendikbud yang sebentar lagi juga akan menjadi mantan Gubernur Jakarta .

Akibat Anies memang manusia biasa yang mustahil sempurna maka jika dicari apalagi dicari-cari pasti dapat ditemukan kesalahan Anies.

Bahkan, andai kata Anies tidak bersalah pun juga bisa diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya menjadi bersalah.

Para pembunuh karakter berbayar mau pun tidak berbayar, berbekal perbendaharaan tiga senjata pamungkas untuk membunuh karakter Anies Baswedan.

Memang tidak bisa disangkal bahwa lalu lintas di Jakarta tidak macet pada masa pagebluk Corona, namun juga tidak kalah bisa disangkal bahwa kondisi lalu lintas kota Jakarta pasca pagebluk Corona telah kembali macet sehingga layak menjadi juara dunia macet di planet bumi ini.

Berita Lainnya:
Prabowo Disebut Jadi Pemegang Kunci Rekonsiliasi Politik Nasional

Maka, lalu lintas macet siap berfungsi sebagai primadosa yang ditimpakan  kepada Anies secara konsisten dan konsekuen.

Lalu banjir masih terjadi di mana-mana termasuk di kawasan yang digusur oleh pemprov DKI Jakarta sebelum Anies menjadi gubernur dengan tujuan membasmi banjir terbukti pada masa kegubernuran Anies tetap banjir.

Maka, banjir menjadi runner-up dosa Anies demi mencegah jangan sampai Anies nerani-berani nyapres !

Kemudian ada dosa ke tiga Anies yang sedang ramai-ramai dikejar demi menghantamkan pukulan telak  mematikan terhadap Anies agar K.O sebelum naik ke ring tinju pilpres 2024. Yaitu kriminalisasi Formula-E.

Sungguh menakjubkan elan kreatifitas serta inovasitas laskar perjuangan menghabisi Anies sebelum Anies masuk ke ranah kekuasaan KPU. Dengan segala daya laskar pembunuh karakter gigih menunaikan tugas untuk menghabisi Anies dengan senjata mengkorupkan Anies pada Formula-E .

Dikerahkan segenap tenaga ahli akuntan dan hukum untuk membedah Formula-E demi mempidanakan Formula-E  mengejawantahkan hukumnya wajib Anies harus mengenakan rompi oranye.

Pendek kata proyek merompi-oranyekan Anies Baswedan tidak boleh gagal dengan taruhan akan ada jabatan yang lenyap jika sampai gagal.

Berita Lainnya:
Peluang Fifty-Fifty Nasdem Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo

Namun andaikata Formula-E gagal dikriminalisasikan pun, yakin pasti masih ada bahan lain untuk dikriminalisasikan demi mencegah Anies masuk ke gelanggang laga pilpres 2024.

Sementara tentu saja para buzzer dan influenzer tidak mau kalah aktif dan kreatif maupun reaktif dalam gerakan maju tak gentar menghabisi Anies dengan perbendaharaan aneka ragam senjata luar biasa dahsyat keampuhan untuk membunuh karakter Anies.

Segenap pihak bersatupadu dalam gerakan maju tak gentar menghabisi Anies agar tidak bisa ikut nyapres pada pilpres 2024.

Tampaknya Anies Baswedan sendiri sudah sadar betapa dirinya kini sudah berada pada posisi seolah telur di ujung tanduk atau sebaliknya tanduk di ujung telur maka ikhlas serta legowo pasrah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kehendak Yang Maha Kuasa.

Sebaiknya jangan remehkan sikap legowo Anies sebab tampaknya para pendukung Anies tidak akan bersikap legowo apabila junjungan mereka diusik .

Sebaiknya juga jangan lupa pada peribahasa semut jika disudutkan juga akan melawan sementara para pendukung Anies secara kuantitas dan kualitas tidak lebih inferior ketimbang semut.

Pendek kata sikap ojo dumeh alias jangan terkebur. Jadi senantiasa lebih bijak ketimbang dumeh alias terkebur.

**). Penulis adalah Aktivis Pembelajaran Kemanusian, Pendiri Museum Rekor Muri, dan Budayawan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi