Sabtu, 20/04/2024 - 06:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Hujan Lebat Diprediksi Guyur India dan Ancam Tanaman Pangan

ADVERTISEMENTS

Hujan lebat pada Oktober dapat merusak tanaman pangan seperti beras dan kedelai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 NEW DELHI — India kemungkinan akan menerima curah hujan di atas rata-rata pada Oktober. Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India, Mrutyunjay Mohapatra, mengatakan, curah hujan tinggi menimbulkan risiko bagi tanaman yang ditanam di musim panas seperti beras dan gandum.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Mohapatra mengatakan, curah hujan bulanan diperkirakan mencapai 115 persen dari rata-rata jangka panjang.

ADVERTISEMENTS


Hujan lebat pada Oktober dapat merusak tanaman pangan seperti beras, kacang-kacangan, kapas dan kedelai. Hujan deras juga dapat menunda penanaman gandum di beberapa negara bagian India.


Sedikit hujan di India timur dan utara pada paruh pertama musim monsun Juni-September telah berdampak penanaman padi. Hal ini memaksa pemerintah untuk memotong perkiraan produksi dan membatasi ekspor untuk memastikan pasokan yang memadai bagi penduduk. Pembatasan itu dilakukan menyusul larangan penjualan gandum ke luar negeri setelah kenaikan suhu pada Maret dan April, sehingga membuat panen menyusut.

Berita Lainnya:
Bandara Ngurah Rai Dapat Tambahan Maskapai Rute India


Hujan monsun tidak merata di wilayah Bihar, Jharkhand, Uttar Pradesh dan sebagian Benggala Barat, yang merupakan penghasil beras utama di India. Hujan musim panas secara keseluruhan naik 6 persen dari rata-rata selama musim empat bulan, karena wilayah tengah dan selatan menerima hujan deras.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


India semakin sering mengalami hujan monsun yang tidak merata, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang hasil pangan. Selain itu, hujan juga semakin deras selama akhir musim.


“Tahun ini, monsun bisa berlangsung lebih lama dari biasanya, terutama di India utara,” kata Mohapatra.


Monsun yang lebih lama cenderung membantu tanaman musim dingin, karena tanah menjadi lembab dan mengisi kembali reservoir. Sementara hujan lebat yang luar biasa menghambat kegiatan pertanian. 

Berita Lainnya:
Raisi Telepon Putin, Bahas Situasi Timur Tengah Usai Serangan Balasan Iran ke Israel


“Tanaman sedang bersiap-siap untuk panen dan mereka membutuhkan cuaca kering. Curah hujan yang berlebihan dapat merusak tanaman, terutama padi di Uttar Pradesh, Bihar dan Benggala Barat,” kata seorang pedagang yang berbasis di New Delhi dengan sebuah perusahaan perdagangan global.


Dalam beberapa minggu setelah panen padi, jutaan petani India mulai menanam gandum pada Oktober.  Petani memanen tanaman gandum pada bulan Maret dan April.


Hujan monsun sangat penting bagi ekonomi India yang bergantung pada pertanian, karena hampir setengah dari lahan pertanian negara itu tidak memiliki irigasi.  Pertanian menyumbang 15 persen dari hampir 3 triliun dolar AS ekonomi India, dan menopang kehidupan setengah dari populasinya.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi