Kamis, 25/04/2024 - 19:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Masyarakat yang Bepergian ke Luar Negeri Tetap Perkuat Protokol Kesehatan

ADVERTISEMENTS

Prokes diminta tetap dipatuhi meski negara yang dikunjungi terapkan pelonggaran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Prof Asri C. Adisasmita meminta masyarakat yang pergi ke luar negeri untuk memperkuat protokol kesehatan (prokes) COVID-19 meski negara yang dikunjungi mengalami pelonggaran kebijakan. “Masing-masing negara tentunya ingin melindungi rakyatnya dari masuknya penyakit-penyakit. Dalam hal ini virus tertentu, jadi tentunya negara itu harus beri penjelasan pada rakyatnya,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Epidemiologi UI itu dalam talkshow “Akhir Pandemi di Depan Mata” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ia menyatakan, prokes yang diperketat selama berada di negara lain, dapat membantu warga negara untuk tidak tertular atau membawa masuk virus lain ke dalam Indonesia ketika pulang. Adanya pelonggaran kebijakan di sejumlah negara, kata dia, diharapkan tidak membuat masyarakat terlena. Mengingat COVID-19 masih bersirkulasi di seluruh dunia dan terdapat beberapa negara masih menghadapi tingginya jumlah kasus positif.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hampers Buat Anak Jadi Kontroversi, Tolak Saja atau Ajarkan Anak tak Kalap Makan Snack?


Saat berkunjung, katanya, masyarakat harus tetap menggunakan masker terutama di ruang tertutup dan padat, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan ataupun bermobilitas bersama dengan banyak orang. Sebelum berangkat, pastikan bahwa semua pihak telah mendapatkan vaksin booster COVID-19 supaya anti bodi lebih kuat dan menjamin keselamatan selama berada di negeri lain. Hal ini perlu disosialisasikan di semua tempat seperti bandara.

ADVERTISEMENTS


Prokeslain yang disarankan harus dicermati adalah kondisi kesehatan populasi rentan. Bagi anak yang belum dapat divaksinasi atau lansia yang memiliki komorbid, harus dipastikan bahwa kondisinya stabil dan tidak berbahaya terhadap kemungkinan infeksi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Misalnya harus diisolasi dan sebagainya. Artinya negara harus berusaha memberi penjelasan pada rakyatnya yang akan ke negara lain, apa yang harus dilakukan, seperti apa karena tingkat penularan yang mungkin berbeda. Jangan sampai ada pengunjung yang bisa menularkan penyakit ke rakyat kita,” katanya.

Berita Lainnya:
Ciri Ibu Hamil yang Alami Gangguan Kesehatan Mental, Jangan Sepelekan


Asri menambahkan, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menunjang protokol kesehatan yang sudah diterapkan masyarakat adalah dengan memperkuat sistem surveilans sebagai upaya mencegah munculnya kasus baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Ia menekankan, penguatan sistem pelacakan harus segera dilakukan mengingat Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit dunia serta memiliki jumlah populasi yang besar dalam skala wilayah yang sangat luas. Sehingga setiap kecurigaan dapat dientaskan sebelum semakin parah.


“Masyarakat harus ikut bertanggung jawab secara pribadi kalau mereka berkunjung ke negara lain. Jangan sampai menimbulkan penyakit yang membahayakan mereka dan misalnya mereka tidak membahayakan dirinya, kemungkinan dapat membawa ke negara sendiri,” kata Asri.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi