Masjid di Trinidad Tobago Jadi Target Vandalisme

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pengurus dan jamaah Tableland ASJA Jamaat merasa sedih

ADVERTISEMENTS

PORT OF SPAIN — Pengurus dan jamaah Tableland ASJA Jamaat merasa sedih dengan aksi vandalisme yang baru-baru ini terjadi di masjid mereka. Langit-langit di bagian belakang bangunan rusak, karena para penjahat gagal mencoba masuk ke dalam masjid.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Meski tidak ada barang yang hilang, namun insiden tersebut mengakibatkan masjid harus mengeluarkan dana lebih dari 4.000 dolar AS untuk memperbaiki langit-langitnya. Beberapa anggota pun melapor merasa terguncang atas insiden itu.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Dilansir di Guardian,  Kamis (6/10), Imam Fareed Mohammed menyatakan dirinya mengutuk tindakan tidak bertanggung jawab ini. Ia mengingat pada Kamis lalu (29 September), mereka meninggalkan masjid sekitar pukul 9 pagi, setelah berpartisipasi dalam doa dan pembacaan Alquran.

ADVERTISEMENTS


Ketika kembali sekitar tengah hari keesokan harinya, dia dan beberapa jamaah lain menemukan papan langit-langit PVC dalam posisi tergantung dan sejumlah PVC berada di tanah dan beberapa di potong.

ADVERTISEMENTS


Tak lama, seorang tetangga melaporkan mendengar suara keras setelah jam 11 malam pada hari Kamis. Tetapi dia mengabaikannya karena alasan cuaca dan ada banyak petir. Tetangga lain melaporkan mendengar anjingnya menggonggong.

ADVERTISEMENTS


Adapun aksi vandalisme ini ia gambarkan sebagai sikap pengabaian dan ketidakhormatan terhadap kehidupan manusia dan tempat ibadah. Imam mengatakan tempat mereka bukan satu-satunya tempat yang dirusak oleh unsur-unsur kriminal.

ADVETISEMENTS


Dia mengatakan warga tidak hanya dirampok dari harta benda duniawi, tapi mereka merenggut ketenangan pikiran masyarakat sekitar, karena membuat mereka hidup dalam ketakutan.


“Dalam masyarakat saat ini, ketika begitu banyak hal yang terjadi, orang seharusnya menjadi penjaga saudara mereka dan menjaga kesejahteraan satu sama lain. Tetapi penjahat malah meneror orang,” kata Imam Mohammed.


Dia juga menyampaikan bertahun-tahun yang lalu di bawah pengawasan ayahnya, Imam Sheik Nazrudeen Mohammed yang meninggal karena COVID-19 tahun lalu, masjid juga pernah dibobol. Para pencuri mengambil DVR untuk sistem CCTV mereka.


Imam Mohammed mengatakan dia bermaksud untuk mengambil tindakan untuk melindungi anggotanya, termasuk mencari sumber DVR lain. Atas aksi ini, polisi Tableland sedang menyelidiki.


Selama dua minggu terakhir, setidaknya dua kuil Hindu juga dilaporkan dibobol dan dinodai, yaitu Kuil Kali Mata di Teluk Carli, Couva, dan Lakrani Ganesh Mandir di Penal.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version