Selasa, 23/04/2024 - 12:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Enam Fakta tentang Masjid-Masjid di Jerman

ADVERTISEMENTS

Sebanyak 2.750 masjid tersebar di seluruh Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BERLIN — Komunitas Muslim Jerman telah mengadakan Open Mosque Day yang diadakan di Jerman sejak 3 Oktober setiap tahun pada 1997. Tahun ini, sekitar 1.000 masjid di seluruh Jerman juga membuka pintu mereka untuk menyatukan orang Muslim dan non-Muslim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Namun, di samping kegiatan itu, masjid-masjid di Jerman memiliki fakta tersendiri yang tidak ditemukan di negara lain. Berikut fakta-fakta yang mencakup sekitar 2.750 total masjid yang ada di Jerman.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dilakukan Usai Idul Fitri, Ini Jadwal, Keutamaan, dan Niat Puasa Syawal 2024


Kekaisaran Jerman melatih jihadis di masjid pertama Jerman

ADVERTISEMENTS


Masjid Wünsdorf di Brandenburg, dibangun pada tahun 1915 atas permintaan Mufti Istanbul dan dianggap sebagai bangunan Islam pertama di Jerman dan seluruh Eropa Tengah. Rumah ibadah ini didirikan di tengah kamp tawanan perang bagi umat Islam dan dijuluki “kamp setengah bulan.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Masjid itu adalah tempat untuk ibadah yang damai, tetapi Kekaisaran Jerman juga menggunakan masjid untuk membangkitkan sentimen tahanan Muslim terhadap kekuatan kolonial mereka, Prancis dan Inggris. Strategi revolusioner adalah apa yang disebut Kekaisaran Jerman. Di sini, para jihadis disumpah dan akhirnya dikirim untuk melakukan perang suci.

Berita Lainnya:
Kisah Sahabat Nabi yang Jenazahnya Dimandikan Malaikat


Masjid di kamp POW untuk tentara Muslim di Berlin-Wünsdorf juga disalahgunakan untuk tujuan penelitian yang mencakup rekaman bahasa dan pengukuran antropologis. Ini kemudian menjadi bagian dari bidang studi pseudoscientific yang oleh Nazi disebut “ilmu rasial.”


Pada 1928, sebuah masjid baru dibangun di Berlin-Wilmersdorf, dan masjid Wünsdorf kehilangan arti pentingnya. Itu dihancurkan pada 1930, kurang dari 15 tahun setelah peresmiannya.


 

sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi