Kamis, 18/04/2024 - 07:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Anjuran Mengucapkan Salam ke Penghuni Kubur dan Kemuliaan Hari Jumat Bagi yang Telah Wafat

ADVERTISEMENTS

Penghuni kubur mendengar dan mengetahui ada yang mengucapkan salam saat ziarah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA–Tidak diragukan lagi bahwa orang yang telah meninggal dunia mendengar apa yang kita ucapkan di atas kuburannya. Bahkan diriwayatkan bahwa orang yang meninggal dunia dapat mendengar suara sandal orang-orang yang mengiringi, saat mereka meninggalkan kuburannya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Ibnu Qayyim Al Jauziyah menuliskan dalam kitabnya “ROH” Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam  (SAW) mensyariatkan kepada umatnya, agar mereka mengucapkan salam kepada ahli kubur, seperti salam yang mereka ucapkan kepada lawan bicara. 

ADVERTISEMENTS


Demikian afazh ketika kita berziarah.


Salam sejahtera atas kalian tempat tinggal orang-orang Mukmin.” 


Ibnu Qayyim menegaskan, ucapan semacam ini layak disampaikan kepada orang yang dapat mendengar dan memikirkannya. Jika tidak, maka ucapan semacam ini hanya ditujukan kepada orang yang tidak ada di tempat atau benda mati. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Orang-orang salaf telah menyepakati hal ini dan banyak atsar yang diriwayatkan, bahwa mereka, orang yang meninggal dunia dapat mengetahui ziarah orang yang masih hidup di atas kuburnya dan dia merasa gembira karena kedatangannya itu.

Berita Lainnya:
Istri-Istri Nabi Muhammad Mewakili Karakter Perempuan yang Berbeda-beda


Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ubay Bin Abud-Dunnya mengatakan di dalam “Kitabul Qubur, tentang orang yang meninggal dunia dan mengetahui kedatangan orang yang masih hidup. Dari Aisyah radhiyallahanha ia berkata Rasulullah SAW bersabda:


“Tidaklah seorang menzirahi kubur saudaranya dan duduk di sisinya, melainkan ia mendengarnya dan menjawab perkataannya, hingga dia bangkit.” 


Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu berkata:


“Apabila seseorang melewati kuburan saudara yang dikenal lalu dia mengucapkan salam kepadanya, maka dia membalas salamnya dan mengenalinya. Jika dia melewati kuburan orang yang tidak dikenalnya lalu mengucapkan salam, maka dia hanya membalas salamnya.”


Dari seseorang dari kerabat Ashim Al Jahdari, dia berkata. “Aku bermimpi bertemu Al-Jahdari, enam hari setelah dia meninggal duni. Dalam mimpi itu aku bertanya kepadanya. 

Berita Lainnya:
Ziarah Kubur Sesudah Sholat Idul Fitri, Begini Sunnah dan Doanya 


“Bukankah engkau sudah meninggal dunia?”


“Benar” jawabnya. 


“Di mana engkau berada saat ini” aku bertanya.


“Dia menjawab, “Demi Allah aku berada di sebuah taman dari taman-taman surga. Aku bersama beberapa rekanku berkumpul pada setiap malam Jumat dan pagi harinya lalu kami sama-sama menghadap ke Abu Bakar Bin Abdullah Al-Mazny untuk menceritakan kabar tentang kalian.


Aku bertanya lagi, “Apakah itu jasad kalian kalian atau roh kalian?”


“Sama sekali tidak. Jasad telah usang ketika hanya roh-roh yang saling bertemu” jawabannya. 


“Apakah kalian mengetahui kedatangan  kami yang menziarahi kalian tanyakan? 


“Ya kami mengetahuinya pada Jumat petang dan pada hari Sabtu hingga terbit matahari.”


Aku bertanya lagi, ” Mengapa yang demikian itu tidak berlaku untuk semua hari? “Dia menjawab. “Mengingat kelebihan hari Jumat dan keagungannya.”


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi