Mahasiswa Papua Desak KPK Tangkap Lukas Enembe

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Enembe diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi, suap dan gratifikasi.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Pembangunan Tanah Papua meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk mendesak KPK segera menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe. Penangkapan Lukas Enembe ini demi upaya pemberantasan korupsi di tanah Papua, karena Enembe diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi, suap dan gratifikasi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Desakan tersebut disampaikan sepuluh perwakilan mahasiswa yang mendatangi kantor Kemenko Polhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Mereka mewakili lebih dari 150 demonstran yang berunjuk rasa di area Patung Kuda, Monas.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Kami meminta agar Menko Polhukam dengan kewenangan yang dimiliki mendesak KPK menangkap Lukas Enembe yang jelas selama bertahun-tahun korupsi untuk menumpuk kekayaan di atas penderitaan rakyat Papua,” ujar Charles Kossay, dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENTS


Charles yang memimpin delegasi, menilai korupsi bertahun-tahun yang dilakukan Lukas sangat melukai perasaan seluruh masyarakat Papua. Apalagi Enembe disebut sering meninggalkan tugas dan pekerjaannya mengurus daerah hanya untuk berjudi.

ADVERTISEMENTS


Menurut Charles, hal inilah yang membuat Papua hingga kini masih berkubang dalam kemiskinan. Nilai korupsi Lukas pun, menurut Charles, terbilang fantastis hampir mencapai satu triliun rupiah.

ADVERTISEMENTS


Pertemuan ini berlangsung selama sekitar 30 menit. Perwakilan Mahasiswa Papua bertemu Menko Polhukam Mahfud MD yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Dalam Negeri Mayjen TNI Djaka Budhi Utama. Kepada para perwakilan massa aksi, Djaka mengatakan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Mahfud MD.

ADVETISEMENTS


“Aspirasi mahasiswa Papua sejalan dengan keseriusan kami untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,” kata Djaka. Setelah bertemu Djaka, kesepuluh mahasiswa bergabung kembali dengan massa aksi dan melanjutkan unjuk rasa ke kantor KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version