Penembakan di pangkalan militer Rusia menjadi pukulan terbaru bagi Putin
MOSKOW — Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pelaku penembakan membunuh 11 orang di fasilitas latihan militer. Peristiwa yang terjadi di wilayah Belgord yang berbatasan dengan Ukraina ini menjadi pukulan terbaru bagi Presiden Vladimir Putin sejak invasinya ke Ukraina.
Kantor berita RIA mengutip kementerian pertahanan yang mengatakan sekitar 15 orang terluka juga dalam penembakan, Sabtu (15/10/2022). Dua orang pria menembak sekelompok orang yang menjadi sukarelawan perang. Dua pelaku itu dilaporkan tewas ditembak.
Tidak diketahui negara para pelaku hanya disebut dari negara bekas bagian Uni Soviet. Serangan ini terjadi satu pekan setelah ledakan di Jembatan Crimea, semenanjung yang dianeksasi Rusia 2014 lalu. Pada awal perang kapal Rusia meledak dan tenggelam di Laut Hitam.
“Selama sesi latihan menembak dengan individu-individu yang sukarela ingin berpartisipasi dalam operasi militer khusus (terhadap Ukraina), teroris melepas tembakan dengan senjata laras pendek ke personil unit,” kata RIA mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, Ahad (16/10/2022).
Satu hari sebelum penembakan Putin mengatakan pemanggilan tentara cadangan Rusia harus selesai dalam satu minggu. Ia berjanji akan mengakhiri mobilisasi yang telah memanggil ratusan ribu orang untuk berperang di Ukraina dan mendorong banyak lainnya meninggalkan Rusia.
Sementara itu dalam wawancara di Youtube, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengatakan pelaku penembakan berasal dari negara Asia Tengah, Tajikistan. Penembakan terjadi setelah perdebatan soal agama.
Tajikistan mayoritas muslim, sementara sekitar setengah orang Rusia beragama Kristen. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pelaku berasal dari Negara Persemakmuran Merdeka yaitu sembilan negara bekas Uni Soviet, termasuk Tajikistan.
Pernyataan Arestovych belum dapat dikonfirmasi secara independen. Penasihat presiden Ukraina itu merupakan komentator perang yang tampil di media hampir setiap hari.
Situs berita independen Rusia, Sota Vision mengatakan serangan terjadi di Kota Soloti, dekat perbatasan Ukraina dan sekitar 105 kilometer sebelah selatan Belgorod.
sumber : Reuters
Sumber: Republika