Selasa, 23/04/2024 - 21:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Gaya Hidup tidak Sehat Picu Penyakit Jantung

ADVERTISEMENTS

Pola hidup yang tidak sehat menjadi pemicu tertinggi penyakit jantung

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Muhamad Bisri menyebut gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu penyakit jantung di wilayah itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pola hidup yang tidak sehat menjadi pemicu tertinggi orang menderita sakit jantung. Pasien ada yang menyadari lebih awal bahwa dirinya menderita sakit jantung, ada juga setelah sakit parah baru mengetahuinya,” kata Bisri di Tanjungpinang, Ahad (16/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut dia, pola hidup yang tidak sehat antara lain begadang, kebanyakan duduk atau jarang bergerak, kurang berolahraga, merokok, mengonsumsi alkohol, makan makanan yang tidak sehat, dan kurang menjaga kebersihan diri. Untuk menjaga agar kesehatan jantung terpelihara, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat. Misalnya istirahat yang teratur, rutin berolah raga, tidak merokok, dan mengonsumsi makanan sehat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Buka Puasa dengan Merokok, Seburuk Ini Dampaknya Bagi Tubuh


“Satu hal penting yang harus dimiliki diri kita yakni hidup bahagia, jangan stres. Stres dapat menjadi pemicu penyakit jantung,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Bisri mengemukakan kesehatan tidak dapat dibeli dengan uang. Namun kebutuhan uang semakin besar apabila seseorang menderita penyakit, seperti jantung.


“Jaga kesehatan, rawat organ tubuh kita agar bahagia sepanjang masa. Makan-makanan yang bergizi, tidak perlu yang mahal, dan nikmati hidup dengan rutin berolahraga ringan,” ucapnya.


Ia mengatakan penyakit jantung mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kepri karena jumlah penderitanya paling banyak. Sebagian besar penderita penyakit jantung dapat bertahan hidup melalui pengobatan dan pemeriksaan rutin oleh dokter ahli.


“Tingkat kematian akibat penyakit jantung juga tinggi di Kepri, sama seperti di tingkat nasional,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Guru Besar UGM Sebut Anemia Aplastik Akibat Obat Jarang Terjadi


Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (IDI Kepri) Rusdiani menyatakan penyakit jantung kerap disebut sebagai the silent killer setelah banyak penderita penyakit itu meninggal dunia. “Gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu penyakit jantung di Indonesia, termasuk di Kepri,” ujarnya.


Humas RSUP Kepri Iqbal mengatakan penderita penyakit jantung paling banyak dirawat di rumah sakit itu sejak tahun 2019 sampai sekarang. Pada periode Januari-Juli 2022, jumlah penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUP Kepri mencapai 6.166 orang atau 20,3 persen dari total jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit itu dalam periode itu.


“Jumlah penderita penyakit jantung paling banyak dibanding penderita penyakit lainnya,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi