Kamis, 18/04/2024 - 14:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Xi Jinping Fokus Pada Politik Keamanan dan Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Xi membuka Kongres Partai Komunis pada Ahad (16/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Pengamat hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada, Riza Noer Arfani, mengatakan, peluang Presiden Xi Jinping untuk memperpanjang jabatan sangat terbuka. Jabatan Xi selama tiga periode sangat berpengaruh signifikan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Ini (pengaruh Xi Jinping) sang at signifikan dalam dua hal yaitu politik kemanan dan ekonomi,” ujar Riza kepada Republika.co.id, Ahad (16/10/2022).

ADVERTISEMENTS


Riza mengatakan, Xi akan berusaha untuk mempertahankan kesatuan wilayah terutama soal isu Taiwan. Menurut Riza, Xi akan berupaya keras agar Taiwan tidak merdeka dan tidak mendapatkan dukungan internasionalnya.


“Dua (Xi Jinping) tidak menafikan untuk mengerahkan militer untuk merebut Taiwan, karena ini menjadi taruhan bagi jabatan dia,” ujar Riza. 


Terkait persoalan ekonomi, Riza mengatakan, perang dagang antara China dan Amerika Serikat akan berlanjut. Terkait dengan kebijakan dalam negerinya, Riza berpendapat bahwa, kebijakan Xi tidak akan banyak berubah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Xi diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan nol-Covid-19 meski langkah  ini telah memperlambat pertumbuhan ekonomi China. “Hal yang harus diwaspadai adalah pada 2027 mendatang, dengan adanya kontraksi apakah lima tahun mendatang ekonomi China masih tetap bertahan,” kata Riza.

Berita Lainnya:
DPR Konsisten Bela Palestina di Sidang Parlemen Dunia


Xi membuka Kongres Partai Komunis pada Ahad (16/10/2022) di Aula Besar Rakyat, yang menghadap Lapangan Tiananmen di pusat Kota Beijing. Dalam pidato pembukaan, Xi menyoroti langkah pemerintah dalam perang melawan Covid-19 dan menyerukan percepatan pembangunan militer kelas dunia.


Dalam pidato yang berlangsung kurang dari dua jam Xi menyatakan kembali dukungan untuk sektor swasta dan memungkinkan pasar memainkan peran kunci, bahkan ketika Cina menyempurnakan sistem ekonomi Sosialis dan mempromosikan kemakmuran bersama. Dalam beberapa hari terakhir, Beijing telah berulang kali menekankan komitmennya terhadap strategi nol-Covid-19. Kebijakan ini menghancurkan harapan di antara warga China dan investor. Xi menegaskan kembali validitas kebijakan yang telah membuat China menjadi outlier global, karena sebagian besar dunia mencoba untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.


“Kami telah berpegang pada supremasi rakyat dan supremasi kehidupan, berpegang pada (kebijakan) nol-Covid-19 yang dinamis, dan mencapai hasil positif besar dalam pencegahan dan pengendalian epidemi secara keseluruhan, dan pembangunan ekonomi dan sosial,” ujar Xi.


Terkait persoalang Taiwan, Xi mengatakan, China dengan tegas melakukan perjuangan besar melawan separatisme dan campur tangan asing. “Ini menunjukkan tekad dan kemampuan kami yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial dan menentang kemerdekaan Taiwan,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Kanada Akan Larang Penjualan Senjata ke Israel


Xi mengatakan, China akan mempercepat pembangunan militer kelas dunia. Termasuk memperkuat kemampuan untuk membangun pencegahan strategis. Dia menyerukan penguatan kemampuan untuk menjaga keamanan nasional, memastikan pasokan makanan dan energi, mengamankan rantai pasokan, meningkatkan kemampuan menghadapi bencana dan melindungi informasi pribadi.


Selama sepuluh tahun berkuasa, Xi telah menempatkan China pada jalur yang semakin otoriter. Xi memprioritaskan keamanan, kontrol negara atas ekonomi atas nama kemakmuran bersama, diplomasi yang lebih tegas, militer yang lebih kuat, dan tekanan yang semakin intensif untuk merebut Taiwan.


“Kita harus membangun sistem ekonomi pasar sosialis tingkat tinggi, mengkonsolidasikan dan mengembangkan sistem kepemilikan publik, mendorong dan mendukung pengembangan ekonomi swasta, memberikan peran penuh pada peran pasar yang menentukan dalam alokasi sumber daya, dan memberikan peran yang lebih baik kepada pemerintah,” kata Xi.


Xi adalah putra dari seorang revolusioner Partai Komunis. Pada 2018, Xi menghapus batas masa jabatan presiden sehingga membuka jalan baginya untuk memperpanjang jabatan periode ketiga.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi