Rabu, 24/04/2024 - 09:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ketika Bharada RE Berdoa Sebelum Tembak Brigadir J

ADVERTISEMENTS

Bharada RE merapalkan doa untuk memperkuat keyakinannya dalam melakukan pembunuhan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (RE) disebutkan sempat merapalkan doa-doa sebelum menjalankan perintah Ferdy Sambo menembak Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat (J) di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga 46 Jakarta Selatan (Jaksel). Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) disebutkan, Bharada RE merapalkan doa untuk memperkuat keyakinannya dalam melakukan pembunuhan terhadap rekannya sesama ajudan itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Disebutkan dalam dakwaan, ketika terdakwa Putri Candrawathi, terdakwa Kuat Maruf (KM), dan terdakwa Ricky Rizal (RR), juga Bharada RE, serta korban Brigadir J tiba di rumah Duren Tiga 46, dari rumah pribadi di Saguling III 29, semuanya berpencar. Mereka tiba di rumah pembunuhan itu, sekitar pukul 17.07 WIB, Jumat (8/7/2022). Terdakwa Putri Candrawathi diantarkan oleh KM ke kamar pribadi di lantai-1. Lalu KM pergi ke lantai-2 rumah tersebut untuk menutup pintu balkon, dan jendela.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sementara terdakwa RE, pergi ke kamar ajudan yang juga berada di lantai-2. “Namun bukannya berpikir untuk mengurungkan dan menghindarkan diri dari rencana jahat, terdakwa RE justeru melakukan ritual berdoa berdasarkan keyakinannya meneguhkan kehendaknya sebelum melakukan perbuatan merampas nyawa Brigadir J,” begitu dalam dakwaan JPU. Sementara terdakwa RR, saat itu disebutkan berada di depan garasi memantau Brigadir J yang sedang berada di halaman samping rumah nahas.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gagal Nyaleg, Giring Ngarep Reuni bareng Nidji, Randy Danistha Bilang "Sorry Ye..."


Setelah itu, sekitar pukul 17.18 WIB, Ferdy Sambo datang dari Saguling III 29 ke Duren Tiga 46. Ferdy Sambo datang di antara dengan mobil Lexus LX 570 B 1434 RFP yang disopori oleh Prayogi Iktara Wikaton, dan dikawal oleh Adzan Romer. Saat tiba di lokasi pembunuhan itu, dikatakan dakwaan Ferdy Sambo sudah membawa senjata api HS H233001 milik Brigadir J. Dikatakan juga dalam dakwaan, Ferdy Sambo turun dari mobil, sudah mengenakan sarung tangan hitam.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Namun sebelum masuk ke rumah Duren Tiga 46, pistol HS yang dibawanya jatuh. Adzan Romer sempat reflek untuk memungut pistol yang jatuh itu. Tetapi Ferdy Sambo melarang. “Biar saya saja yang mengambil,” begitu kata Ferdy Sambo. 


Lalu Ferdy Sambo sekira pukul 17.11 WIB masuk ke dalam rumah Duren Tiga lewat pintu garasi tembus menuju ke ruang tengah dekat meja makan, yang berada di lantai-1. Setelah masuk ke dalam rumah dinasnya itu, Ferdy Sambo teriak memanggil KM.

Berita Lainnya:
Arsul Sani Diminta tak Pengaruhi Gugatan PPP ke MK


“Wat, mana Ricky. Mana Joshua. Panggil,” begitu ucap Ferdy Sambo. Mendengar teriakan tersebut, Bharada RE yang sedang merapal doa-doa turun dari lantai-2 menemui Ferdy Sambo yang ada di ruang tengah lantai-1. Sedangkan KM, menurut perintah Ferdy Sambo memanggil Bripka RR, dan memberikan perintah untuk membawa Brigadir J masuk ke dalam. Di dalam dakwaan disebutkan, saat Ferdy Sambo melihat RE turun dari tangga lantai-2 ke lantai-1, ia memerintahkan untuk bersiap menembak Brigadir J.


“Kokang senjatamu,” begitu perintah Ferdy Sambo kepada RE. RE yang habis berdoa, disebutkan dalam dakwaan, pun menurut perintah Ferdy Sambo. “Terdakwa RE lalu mengokang senjatanya, dan menyelipkan di pinggang sebelah kanan,” begitu dikatakan dalam dakwaan. 


Terdakwa RE membawa pistol Glock 17 yang sudah disiapkan dari lantai-3 rumah Saguling III 29. Isi magazin pistol ganas yang dibawa RE itu, semula hanya ada 7 peluru. Namun saat di lantai-3 Saguling III, Ferdy Sambo memberikan satu kotak peluru 9 mm kepada RE. RE pun, menambahkan 8 amunisi dari kotak peluru pemberian tersebut.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi