Sabtu, 20/04/2024 - 06:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

IDAI: Belum Ada Konklusi Tunggal Penyebab Kasus-Kasus Gangguan Ginjal Akut

ADVERTISEMENTS

Sejauh ini, sudah ada 192 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengklarifikasi narasi seputar penyetopan sementara obat konsumsi sirup mengandung paracetamol yang dikaitkan dengan gangguan ginjal akut di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada 192 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Dari 192 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia, belum ada satu pun yang mengerucut pada konklusi tunggal,” kata dr Piprim dalam pernyataannya melalui siaran live dari akun Instagram IDAI di Jakarta, Selasa (18/10/2022) malam.

ADVERTISEMENTS

Dr Piprim mengatakan IDAI bersama Kementerian Kesehatan RI masih mendalami sejumlah teori yang berkaitan dengan gangguan ginjal akut di Indonesia. Teori yang dimaksud di antaranya pengaruh adenovirus pada penyintas Covid-19, leptospirosis, hingga campuran dietilen glikol dan etilen glikol pada bahan pelarut obat sirup mengandung parasetamol yang diduga sebagai pemicu kematian balita di Gambia, Afrika.

Berita Lainnya:
Studi Ungkap Parasetamol Bisa Ganggu Pensinyalan Jantung, Bahkan dalam Dosis Rendah

“Pelajaran kasus di Gambia, kandungan etilen glikol di pelarut obat batuk sirup banyak memicu kejadian gangguan ginjal akut. Saat itu disetop, kasusnya menurun,” katanya.

Atas laporan itu, IDAI sebagai organisasi yang mewadahi dokter spesialis anak di Indonesia memiliki tanggung jawab profesi untuk memberikan perlindungan maksimal kepada anak dari segala risiko penyakit. Salah satunya dengan menjadikan informasi yang terjadi di Gambia sebagai sarana edukasi kepada masyarakat untuk merasionalkan penggunaan obat serta membiasakan diri untuk berkonsultasi kepada dokter terkait konsumsi obat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ahli Gizi Ingatkan Kue Kering dan Sirup Lebaran Picu Kenaikan Berat Badan

“Kalau IDAI adalah kewaspadaan dini. Kasus gangguan ginjal akut yang tidak selamat juga banyak. Apapun yang ada kecurigaan, harus waspada,” katanya.

Menurut dr Piprim, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menyetop penggunaan obat, melainkan memberi anjuran kepada masyarakat untuk lebih bijak mengonsumsi obat, termasuk kepada anak. Gejala demam pada anak, menurut dr Piprim, adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virus. Kompres hangat dapat membantu meredakannya.


“Jangan buru-buru memberikan obat,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi