Jumat, 19/04/2024 - 15:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

PM Inggris Minta Maaf Ganggu Stabilitas Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Truss menyesal bertindak terlalu jauh dan terlalu cepat dengan rencana ekonominya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

LONDON — Perdana Menteri Liz Truss meminta maaf karena mengancam stabilitas ekonomi Inggris. Dia terpaksa membatalkan rencana pemotongan pajak yang besar dan memulai program pemotongan belanja publik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Saya ingin menerima tanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dibuat,” kata Truss kepada BBC pada Senin (17/10/2022) malam.

ADVERTISEMENTS

Truss menyatakan menyesal telah bertindak terlalu jauh dan terlalu cepat dengan rencana ekonomi radikalnya untuk menghentikan pertumbuhan Inggris yang stagnan selama bertahun-tahun. Penyesalan ini datang setelah berminggu-minggu menyalahkan pasar dan hambatan global bagi investor yang membuang poundsterling serta obligasi pemerintah.

“Saya ingin bertindak untuk membantu orang-orang dengan tagihan energi mereka, untuk menangani masalah pajak yang tinggi, tetapi kami bertindak terlalu jauh dan terlalu cepat,” ujar Truss.

Menurut perdana menteri itu, saat ini dia bertahan dan akan memimpin Partai Konservatif ke pemilihan berikutnya yang dijadwalkan dalam waktu sekitar dua tahun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Truss bertemu dengan tim kabinetnya yang terdiri dari menteri-menteri tinggi pada Selasa (18/10/2022). Dia kemudian akan berbicara dengan anggota parlemen yang beberapa anggota yang dekat dengan pemerintah mendesak untuk menunda setiap langkah untuk menggulingkannya sampai 31 Oktober. Momen itu pemerintahan Truss akan menyajikan rencana fiskal penuhnya.

Berita Lainnya:
Dubes Iran: Hari Al-Quds Momentum Sampaikan Solidaritas Palestina

Pasar saat ini masih di bawah tekanan bahkan setelah Menteri Keuangan Inggris baru Jeremy Hunt membatalkan rencananya pada Senin. Namun, permintaan maaf Truss masih belum jelas akan memadamkan pemberontakan yang berkembang di Partai Konservatif yang berkuasa, dengan segelintir anggota parlemen memintanya untuk mundur.

Bahkan Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey mengatakan, Truss tidak bisa membuat kesalahan lagi.  “Untuk penghargaannya, dia telah mengakuinya dan meminta maaf,” katanya kepada Sky News.

Meski tindakan itu sulit karena pemerintahnya mencari penghematan besar. Salah satu area pengeluaran yang akan dikeluarkan adalah paket dukungan energi dua tahun Truss yang diperkirakan menelan biaya lebih dari 100 miliar poundsterling. Hunt mengatakan, dukungan untuk rumah tangga dan bisnis sekarang akan berlangsung hingga April. Namun Hunt sudah menolak untuk menjamin anggaran departemen seperti kesehatan dan pertahanan.

Keputusan Truss untuk menarik program ekonominya sejauh ini telah mengurangi beberapa tekanan pada kenaikan biaya pinjaman Inggris. Namun skala pembalikan membuat dia sekarang berjuang untuk bertahan, hanya enam minggu setelah menjadi perdana menteri.

Berita Lainnya:
Israel Masih Pikir-pikir untuk Balas Serangan Iran

Penarikan skema dukungan energi dua tahun ditambah kemungkinan perubahan tingkat tunjangan pensiun dan kesejahteraan menempatkan resesi yang mengancam negara itu diperkirakan akan semakin dalam. Saat ini warga masih berjuang dengan melonjaknya biaya energi dan makanan.

Truss diam-diam menyaksikan di parlemen ketika Hunt menghancurkan agenda ekonomi radikal yang diusulkan kurang dari sebulan yang lalu pada Senin. Keputusan ini memicu kekalahan pasar obligasi begitu dalam sehingga Bank of England harus ikut campur tangan untuk mencegah dana pensiun runtuh.

Bagi sebagian orang di partai, pemandangan perdana menteri yang direndahkan di parlemen tidak banyak memberikan kepercayaan diri yang bisa Truss perjuangkan. Surat kabar Daily Mail yang memuji rencana Truss, memuat halaman depan dengan gambar perdana menteri meninggalkan parlemen pada Senin dan memiliki judul “Di kantor, tetapi tidak berkuasa”, sementara surat kabar Sun yang juga mendukung menyebutnya “PM Hantu”.

Truss juga menghadapi perjuangan untuk memenangkan kembali hati publik, selain anggota parlemennya sendiri.  Menurut YouGov, Truss dinilai sebagai pemimpin paling tidak populer yang pernah dilacak perusahaan itu.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi