Sabtu, 20/04/2024 - 10:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Airlangga: Pengendalian Inflasi RI Tingkatkan Daya Tahan Hadapi Resesi

ADVERTISEMENTS

Pemerintah menjaga harga di dalam negeri tetap stabil dna terjangkau.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA–Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pengendalian inflasi Indonesia yang cukup baik menjadi salah satu langkah penting bagi penguatan perekonomian nasional. Selain itu, pengendalian inflasi juga mengantisipasi dampak krisis yang dapat mempengaruhi keberlanjutan pemulihan ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Saat ini inflasi berada di level 5,9 persen. Dalam upaya pengendalian inflasi, pemerintah telah melaksanakan sejumlah langkah seperti mendorong kolaborasi antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” tutur Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Airlangga menambahkan, dalam menjaga inflasi, pemerintah juga mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tematik ketahanan pangan. Selain itu pemanfaatan dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk membantu sektor transportasi dan tambahan perlindungan sosial.

Berita Lainnya:
Indef Minta Pemerintah Cermati Urgensi Skema Power Wheeling

Di tengah kenaikan harga energi di tingkat global, sambung dia, pemerintah juga terus melakukan berbagai berupaya agar harga di dalam negeri tetap stabil dan terjangkau. Sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 12,4 triliun dan bantuan subsidi upah Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja. Menko Perekonomian berharap bantuan ini menjadi bantalan bagi pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2022 agar masih berada di sekitar 5,2 persen dan tahun depan di atas 5 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kemenparekraf Edukasi Pelaku Wisata di Garut Manfaatkan Sampah  

Terkait ancaman krisis pangan, Airlangga menekankan pemerintah juga telah memprioritaskan ketahanan pangan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga-harga pangan.

“Indonesia cukup beruntung karena produksi beras dalam tiga tahun terakhir sebesar 31 juta sehingga kita memiliki daya tahan yang cukup. Dalam tiga tahun terakhir kita juga tidak melakukan impor beras serta relatif tidak mengimpor jagung dan bahkan kita mengalami surplus jagung,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Di sisi lain, ia mengungkapkan terdapat faktor positif bagi Indonesia lantaran berada di lingkup ASEAN, di mana pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan mencapai 4,9 persen pada tahun ini.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi