Jumat, 19/04/2024 - 22:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Anak Demam? Kompres Dulu dengan Air Hangat Sebelum Berikan Obat

ADVERTISEMENTS

Ada terapi nonfarmakologi yang tidak perlu minum obat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Apt. Hari Sulistiyono mengatakan, demam pada anak bisa diatasi lebih dulu dengan memberikan kompres air hangat alih-alih langsung memberikan obat. “Ada terapi nonfarmakologi yang tidak perlu minum obat,” kata Hari melalui siaran streaminglangsung melalui akun media sosial Dinas Kesehatan DKI (@dinkesDKI) pada Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Orangtua yang sedang merawat anak demam dianjurkan untuk memberikan kompres air hangat agar suhu tubuh anak tidak turun drastis. Berikan juga anak air minum yang banyak.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hasil MCU Baik Bukan Jaminan Perokok Sehat


“Kalau anak suka minum jus buah, boleh diberikan jus buah juga,” kata dia.


Pastikan anak memakai baju yang tipis serta beristirahat agar kondisinya lekas pulih. Orangtua juga dapat memberikan resep ramuan penurun demam dari bahan alami seperti campuran madu, bawang merah, bawang putih, jahe dan jeruk nipis yang direkomendasikan oleh Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).


Pada anak usia enam bulan hingga setahun, ramuan herbal yang bisa diberikan untuk meredakan demam adalah kunyit bubuk yang dapat dicampurkan dengan ASI atau susu formula. Sebelumnya pada Kamis (20/10/2022), Kementerian Kesehatan bersama BPOM berkoordinasi untuk menentukan produk obat sirop mengandung bahan kimia perusak ginjal yang segera ditarik dari pasaran

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tips Aman Konsumsi Daging Saat Idul Fitri


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan rencana penarikan produk obat sirop itu berkaitan dengan temuan tiga zat kimia berbahaya, yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE) pada 15 sampel produk obat sirop yang diteliti dari pasien gangguan ginjal akut. Jika obat sirop sudah terlanjur dikonsumsi anak, Hari mengimbau orang tua untuk memantau kondisi anak dan membawa ke dokter bila muncul efek samping.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi