Jumat, 26/04/2024 - 04:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Namibia Setujui Persyaratan Sementara Kesepakatan Mineral Langka Dengan Uni Eropa

ADVERTISEMENTS

Namibia dan Uni Eropa berencana membuat kesepakatan pada hidrogen dan mineral.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

WINDHOEK — Namibia menyetujui persyaratan sementara kesepakatan untuk menjual mineral langka ke Uni Eropa yang sangat penting bagi sektor energi berkelanjutan. Persetujuan ini diumumkan Menteri Energi Namibia Tom Alweendo, Kamis (12/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pada Juli lalu pemerintah Namibia dan Uni Eropa mengatakan mereka berencana membuat kesepakatan pada hidrogen dan mineral. Saat ini Uni Eropa sedang berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pemerintahan Baru Palestina Harus Segera Siapkan Pemilu

“Kami sudah menyepakati prinsip dasar persyaratannya, apa pun materialnya, kami akan memprosesnya,” kata Alweendo mengenai pendekatan yang digunakan untuk memastikan negara Afrika itu mendapatkan keuntungan dari penjualan sumber daya tersebut.

ADVERTISEMENTS

Namibia memiliki cadangan mineral langka seperti seperti dysprosium dan terbium yang cukup besar. Dua mineral itu dibutuhkan untuk magnet permanen pada baterai mobil listrik dan turbin angin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Uni Eropa ingin akses yang lebih mudah ke mineral-mineral Namibia dan berencana menggelar proyek-proyek geologis untuk mengeksplorasi sumber daya negara itu. Juli lalu seorang pejabat Uni Eropa mengatakan sumber daya mineral langka Namibia hampir sebanyak gabungan Prancis dan Jerman.

Berita Lainnya:
Dua Heli Militer Jepang Kecelakaan, Penyebab Belum Diketahui

Alweendo mengatakan permintaan mineral langka Namibia untuk energi menggerakan dunia menuju transisi energi hijau. Namibia yang ingin menjadi pusat energi terbarukan di Afrika juga memiliki potensi energi angin dan surya yang berlimpah untuk memproduksi hidrogen hijau.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi