Jumat, 26/04/2024 - 05:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

NFA Cabut Fleksibilitas Harga, Bulog Diminta Beli Gabah dengan Harga Pasar

ADVERTISEMENTS

Bulog diminta segera menambah pasokan berasnya sesuai target.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) mencabut kebijakan fleksibilitas harga gabah dan beras bagi Bulog yang semula ditujukan untuk memperkuat Bulog mendapatkan pasokan dari petani. NFA pun meminta Bulog agar membeli produksi petani sesuai harga pasar yang kian tinggi saat ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Sudah kita tarik fleksibilitas harga. Bulog disiapkan untuk membeli secara komersial (harga pasar) supaya dapat bersaing,” kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, kepada Republika.co.id, Jumat (21/10/20220.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dengan kata lain, upaya peningkatan cadangan beras di Bulog akan diisi dengan beras jenis premium dengan harga di konsumen maksimal Rp 12.800 per kg. Sebab, pengadaannya dilakukan secara komersial yang menggunakan dana internal Bulog tanpa bantuan pemerintah.

ADVERTISEMENTS


Kendati demikian, Arief tak ingin mengatakan bahwa pemerintah lebih mengutamakan beras premium daripada medium yang selama ini digunakan untuk operasi pasar. Menurut dia, yang terpenting saat ini Bulog segera menambah pasokan berasnya sesuai target.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif Generasi Baru


Sebagai informasi, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 mengatur harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp 4.200 per kg. Selain itu, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp 5.250 per kg, GKP di gudang Bulog Rp 5.300 per kg dan beras di gudang Bulog Rp 8.300 per kg.


Namun, lantaran tren harga gabah terus meningkat hingga lebih dari Rp 5.000 per kg, NFA menerapkan fleksibilitas harga agar lebih tinggi sehingga Bulog dapat lebih bersaing mendapatkan pasokan.


Fleksibilitas harga GKP di petani dinaikkan menjadi Rp 4.450 per kg, GKG di penggilingan Rp 5.550 per kg, GKP di gudang Bulog Rp 5.650 per kg, dan beras di gudang bulog menjadi Rp 8.800 per kg dan berlaku sejak 2 September.

Berita Lainnya:
Kemenaker Klaim Ada Perbaikan Kondisi Pembayaran THR Tahun Ini


HPP menjadi instrumen penting, karena akan digunakan untuk menghitung selisih harga beli dan harga jual yang akan dibayarkan oleh pemerintah kepada Bulog. Sebab, CBP adalah milik pemerintah dan Bulog hanya ditugaskan untuk menyerap, mengelola dan menyalurkannya untuk kebutuhan stabilitasi harga hingga bantuan sosial.


Kendati telah dilakukan fleksibilitas harga lebih dari sebulan, pasokan CBP di gudang Bulog tetap stagnan di level 800 ribu ton. Jauh di bawah dari batas bawah yang ditugaskan pemerintah sebanyak 1,2 juta ton.


Karena itu, Arief menilai, dengan pengadaan komersial yang menggunakan dana Bulog sendiri, setidaknya pasokan beras di Bulog bisa bertambah. “Fokusnya pengadaan Bulog supaya dapat barang (beras),” tegasnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi