Saat Ruh Dikembalikan ke Jasad

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Ruh orang beriman harum.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA–Dalam setiap makhluk yang Allah SWT ciptakan, terutama manusia ada ruh yang membuat jasad menjadi hidup. Ketika ruh diangkat, kembali kepada penciptanya, maka jasad tidak bisa bergerak (mati).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Pertanyaannya apakah Ruh dikembalikan ke jasad yang telah terkubur untuk menjawab pertanyaan? 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya “Roh” memberikan penjelasan terkait dengan pertanyaan di atas. Terkait dengan soal ini, Nabi Muhammad SAW telah mencukupkan pembahasan tentang kembalinya ruh ke mayat di dalam kuburnya.

ADVERTISEMENTS


“Sehingga kita tidak membutuhkan pendapat manusia,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Al-Bara bin Azib berkata, “Kami sedang mengurus jenazah di Baqi al-farqad. Lalu Nabi Muhammad mendatangi kami beliau duduk dan kami pun duduk di sekeliling beliau.”

ADVERTISEMENTS


Di atas kepala kami seakan-akan bertengger burung. Beliau menghadap ke arah mayat itu seraya bersabda:

ADVETISEMENTS


“Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur.” Beliau mengucapkannya tiga kali.


Kemudian bersabda lagi. “Sesungguhnya jika hamba itu menuju ke akhirat dan terputus dari dunia, maka para malaikat turun kepadanya, seakan-akan wajah mereka matahari. Mereka duduk di hadapannya sepanjang mata memandang”


Kemudian malaikat pencabut nyawa datang hingga duduk di dekat kepalanya, seraya berkata. “Hai jiwa yang tenang keluarlah kepada ampunan Allah dan kerinduannya.”


Maka jiwa itu keluar dengan cara mengalir seperti air yang mengalir, lalu malaikat itu mengambilnya. Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya para malaikat yang lain tidak membiarkannya ada di tangannya sekejap mata pun, hingga mereka mengambilnya lalu meletakkannya di kafan.


Jiwa itu keluar dengan bau yang harum, seharum hembusan minyak kasturi yang ada di muka bumi. Beliau bersabda. 


“Lalu para malaikat membawa jiwa itu naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaikat, melainkan sekumpulan para malaikat itu ia berkata. 


“Betapa harumnya ruh ini.” 


Para malaikat yang membawa berkata, “Ini adalah fulan bin fulan.” Mereka menyebutnya dengan nama yang paling baik seperti biasanya manusia menyebut namaya di dunia. Sehingga mereka tiba di langit dunia dan mereka meminta agar langit itu dibuka. 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version