Sabtu, 20/04/2024 - 09:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Menkes: Masih Banyak Warga Indonesia Kekurangan Vitamin D

ADVERTISEMENTS

Menkes Budi Gunadi sebut masih banyak warga Indonesia yang kekurangan vitamin D.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti masih banyak orang di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D, dan mengingatkan masyarakat untuk rajin berolahraga serta terpapar sinar matahari untuk menghindari kondisi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Ditemui usai acara senam bersama dalam rangka Hari Osteoporosis Nasional di Jakarta, Ahad (23/10/2022), Menkes Budi mengatakan banyak orang lanjut usia di Tanah Air mengalami kondisi defisiensi vitamin D. Padahal, vitamin D dibutuhkan agar tulang tidak keropos pada saat mulai menua.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Libur Lebaran, Saatnya Orang Tua Optimalkan Pengasuhan


“Banyak orang Indonesia, suprisingly, walau (sinar) matahari banyak, itu kena kekurangan vitamin D, sehingga bisa terkena osteoporosis,” ujar Budi.


Osteoporosis adalah kondisi dimana tubuh memiliki massa tulang yang rendah, disertai penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat mengakibatkan kerapuhan tulang.


Kondisi itu bisa dialami oleh semua individu, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tapi, osteoporosis lebih sering terjadi kepada perempuan yang memasuki masa menopause.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Vitamin D berperan dalam menjaga kalsium dan fosfor yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Sehingga, jika terjadi kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berkurangnya kedua mineral itu yang membuat tulang menjadi lebih rapuh dan berisiko terkena osteoporosis.

Berita Lainnya:
Apa Itu Sindrom Havana? Kesaksian Agen FBI: Rasanya Seperti Telinga Dibor Dokter Gigi


“Oleh karena itu, mesti lebih rajin berolahraga, aktivitas keluar ruangan, khususnya di bawah jam 9 pagi,” imbau Budi.


Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 memperlihatkan bahwa sekitar 36,4 persen laki-laki dan 30,7 persen perempuan usia lebih dari 10 tahun kurang aktivitas fisik.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi