Pria kelahiran Jakarta itu mengaku tak akan berhenti meneruskan tren positif transformasi BUMN. Erick mengaku terus mendorong perampingan jumlah BUMN agar lebih efektif dan berkontribusi lebih bagi negara dan masyarakat.
“Kita ingin memastikan bukan banyaknya BUMN, tapi dampak BUMN kepada industri, value kepada masyarakat, dan kita harap juga BUMN bisa memberikan kontribusi ke negara seperti data tiga tahun terakhir, kontribusi BUMN mencapai Rp 1.198 trilliun atau naik Rp 68 triliun dari tiga tahun lalu,” kata Erick.
Salah satu capaian BUMN dalam tiga tahun terakhir dapat terlihat nyata pada aspek keberpihakan terhadap UMKM. Lewat program Pasar Digital (PaDi) UMKM, Erick ingin adanya ekosistem yang mengintegrasikan kebutuhan BUMN dengan produk UMKM.
“64,5 juta UMKM, 97 persen lapangan pekerjaan oleh UMKM. Kita harus punya kepedulian membangun sebuah ekosistem kebersamaan. Tadi saya bilang, saya tidak percaya ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan oligarki atau kapitalis,” ujar Erick dalam acara PaDi Expo 2022 di Sarinah, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Erick sejak awal meminta para direksi BUMN membentuk sebuah ekosistem dalam menyerap produk UMKM. Erick mengatakan BUMN memiliki komitmen dalam memberikan pembiayaan, pendampingan, dan juga bertindak sebagai offtaker untuk membeli produksi UMKM.
Keterlibatan hingga transaksi BUMN dalam PaDi UMKM pun terus meningkat setiap tahun. PaDi Expo pertamakali digelar pada 2020 dan hanya diikuti sembilan BUMN, 244 UMKM, 92 ribu transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,7 triliun. Nilai transaksi meningkat pada gelaran PaDi Expo 2021 mencapai Rp 21,9 triliun. Sementara pada PaDi Expo 2022, terdapat 94 BUMN dan anak usaha BUMN serta 412 UMKM yang berpartisipasi dengan nilai transaksi mencapai Rp 24,5 triliun.
Sumber: Republika