Jumat, 19/04/2024 - 10:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Johnson Mengundurkan Diri dari Pemilihan Perdana Menteri Inggris

ADVERTISEMENTS

Boris Johnson gagal mendapatkan dukungan dari pesaingnya dalam pemilihan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 LONDON — Boris Johnson mengundurkan diri dari kontes pemilihan perdana Inggris yang baru pada Ahad (23/10/2022). Dia mengatakan, meski memiliki cukup dukungan untuk membuat pemungutan suara terakhir, mantan perdana menteri itu menyadari negara dan Partai Konservatif membutuhkan persatuan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Oleh karena itu saya khawatir hal terbaik adalah saya tidak mengizinkan pencalonan saya untuk maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan pada Ahad malam.

ADVERTISEMENTS


Johnson telah kembali pulang dari liburan di Karibia untuk mencoba dan mendapatkan dukungan dari 100 anggota parlemen untuk memasuki pemungutan suara pemilihan pemimpin partai pada Senin (24/10/2022). Pemilihan tersebut untuk menggantikan Liz Truss yang menggantikannya pada September, setelah Johnson dipaksa mundur karena serangkaian skandal.


Johnson mengatakan, telah mendapatkan dukungan dari 102 anggota parlemen dan bisa saja kembali ke Downing Street. Namun, dia gagal membujuk Rishi Sunak atau pesaing lainnya Penny Mordaunt. Kegagalan ini akhirnya menyadarkannya untuk memilih mundur dan mendorong persatuan untuk kepentingan nasional.

Berita Lainnya:
Menlu Inggris: Dukungan untuk Israel Bukan Tanpa Syarat


“Saya yakin saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan tetapi saya khawatir ini bukan waktu yang tepat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pernyataan Johnson kemungkinan membuka jalan bagi saingan beratnya, mantan Menteri Keuangan Sunak yang berusia 42 tahun untuk menjadi perdana menteri. Jika dikonfirmasi oleh para anggota parlemen, dia akan menggantikan Truss yang terpaksa mengundurkan diri setelah meluncurkan program ekonomi yang memicu gejolak di pasar keuangan.


Menurut aturan pemilihan yang dipercepat, jika hanya satu kandidat yang mendapat dukungan dari 100 anggota parlemen Konservatif, mereka akan diangkat menjadi perdana menteri pada  Senin. Jika terdapat dua kandidat melewati ambang batas, mereka akan maju ke pemungutan suara keanggotaan partai, dengan pemenang diumumkan pada Jumat (28/10/2022). Ketetapan ini beberapa hari sebelum Menteri Keuangan baru Jeremy Hunt mengungkapkan keadaan keuangan negara dalam rencana anggaran yang jatuh tempo yang akan dirilis pada 31 Oktober.

Berita Lainnya:
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa Jadi Pembicara di BFA


Isu kembalinya Johnson dalam persaingan perdana menteri telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dia akan kembali ke Downing Street dengan dukungan anggota partai, bukan mayoritas anggota parlemen di parlemen. Kondisi ini akan membuat sebagai pemimpin yang lemah.


Beberapa pendukung Johnson dapat beralih ke Mordaunt yang telah menampilkan dirinya sebagai kandidat persatuan, walau banyak yang segera beralih ke Sunak. Sebuah sumber yang dekat dengan kampanye Mordaunt mengatakan, mantan menteri pertahanan itu akan melanjutkan kontes tersebut.


“Dia adalah kandidat pemersatu yang kemungkinan besar akan menyatukan sayap Partai Konservatif,” kata sumber itu. 


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi