Kamis, 25/04/2024 - 18:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Bagaimana Harapan Hidup Anak dengan Gangguan Ginjal Akut? Ini Kata Ahli

ADVERTISEMENTS

Ahli sebut gangguan ginjal akut pada anak memiliki sifat berubah-ubah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SURABAYA — Ahli nefrologi Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Riza Kurniawan mengatakan, gangguan ginjal akut pada anak sifatnya berubah-ubah. Anak dengan gangguan ginjal akut tetap memiliki kesempatan yang sama dengan anak lainnya. Ia akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Tentu mereka punya (harapan hidup). Mereka tetap tumbuh dan berkembang tapi tetap harus terkontrol misal jumlah urine dan evaluasi ginjalnya. Jadi harus rutin kontrol ke dokter,” kata Riza, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Riza menjelaskan, pencegahan yang dapat dilakukan misalnya dengan menjaga asupan nutrisi, cairan, dan memakan makanan yang bergizi.  “Bagi anak-anak lebih besar hindari merokok, alkohol, obat-obatan terlarang. Hindari juga obat-obatan diluar resep yang diberikan dokter,” kata Riza.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dikira Skizofrenia, Penderita Penyakit Ini Lihat Wajah Orang Jadi Mengerikan Seperti Setan


Gangguan ginjal akut dapat terjadi apabila terdapat peningkatan serum kreatinin atau penurunan jumlah produksi urin. Kreatinin adalah limbah dalam darah hasil dari produksi jaringan otot saat beraktivitas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin. Jika fungsi ginjal terganggu maka ginjal akan kesulitan untuk menyaring kreatinin sehingga jumlahnya meningkat dalam darah,” ujarnya.


Tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak bergantung pada penyebabnya. Gejala umumnya adalah jumlah urin menurun atau enam jam tidak buang air kecil meski minum air cukup. Ketika menemui gejala tersebut, ia menyarankan agar segera dibawa ke dokter.


Riza menjelaskan, normalnya seorang anak buang air kecil minimal 0,5 cubik centimetre (cc) per kilogram per jam. Misalnya berat badan anak 10 kilogram, maka normalnya dalam 1 jam buang air kecil minimal 5 cc, sehingga dalam 6 jam anak buang air kecil sebanyak 30 cc.

Berita Lainnya:
Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Serviks


Riza melanjutkan, jika fungsi ginjal sangat menurun, maka bisa dilakukan cuci darah. Hal itu dapat dilakukan dengan mesin atau yang sering disebut hemodialisis atau cuci perut. Kendati demikian, pada kasus gangguan ginjal akut, masih memiliki kemungkinan kemungkinan untuk sembuh. 


“Jika pada kasus gangguan ginjal akut, maka fungsi ginjal harus kembali normal. Tapi terkadang tidak banyak yang mengerti bahwa pemeriksaan fungsi ginjal tidak seperti pemeriksaan darah yang dilakukan secara rutin,” ujar Riza.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi