Sabtu, 20/04/2024 - 23:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pil KB, Apa Kaitannya dengan Risiko Kanker Payudara?

ADVERTISEMENTS

Hormon estrogen ada dalam pil KB kombinasi yang juga berisi progesteron.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Penggunaan pil estrogen sebagai alat kontrasepsi sebetulnya aman. Namun, jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang, itu dapat menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau minum pil estrogen apalagi minum sejak remaja, itu merupakan faktor risiko (kanker payudara) yang sebetulnya bisa dihindari,” kata pakar hematologi dan onkologi Prof Noorwati Sutandyo dalam konferensi pers daring, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Hormon estrogen ada dalam pil KB kombinasi yang juga berisi progesteron. Prof Noorwati mengatakan salah satu cara mengurangi risiko terkena kanker payudara adalah dengan tidak memakai pil KB dalam waktu yang terlampau lama.

Berita Lainnya:
Pentingnya Mencegah Lonjakan Kolesterol Saat Hari Raya, Begini Saran Dokter

Namun, tak perlu khawatir untuk mengonsumsi pil KB bagi pasangan suami istri yang ingin mengatur jarak kelahiran buah hati. Pemakaian pil KB tidak berisiko bila dikonsumsi setelah menikah untuk memberi jeda kehamilan satu dan lainnya.

“Pil KB pas menikah, setelah anak pertama, sebelum anak kedua, tidak apa-apa. Apalagi pil KB kita dicampur dengan progesteron jadi enggak masalah,” jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Penderita Penyakit Lambung Sebaiknya Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Saat Puasa

Salah satu kanker ganas tertinggi yang dialami perempuan di Indonesia adalah kanker payudara. Faktor risiko seperti genetik dan usia tidak bisa dihindari, tetapi pola hidup juga berperan besar dalam penyakit ini.


Oleh karena itu, Prof Noorwati mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga gaya hidup sehat. Rutin mengonsumsi buah segar dan sayuran adalah bagian dari gaya hidup sehat.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi