Rabu, 24/04/2024 - 04:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Deteksi Dini Jadi Kunci Utama Cegah Sakit Strok

ADVERTISEMENTS

Pemeriksaan rutin wajin dilakukan apabila ada riwayt keluarga terkena strok.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Deteksi dini merupakan kunci utama pencegahan terkena penyakit stroke. “Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, apalagi bila ada riwayat stroke di keluarga,” kata staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Dyah Tunjungsari, Sp.N (K), dalam bincang-bincang media di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ketika muncul gejala stroke, penting untuk mencari pertolongan sesegera mungkin karena pasien akan lebih cepat pulih ketika ditangani lebih awal. Gejala dan tanda-tanda stroke yang harus diwaspadai adalah senyum tidak simetris atau mencong, kemudian tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Gejala lainnya adalah gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah, lalu mendadak sulit bicara, tidak memahami kata-kata atau bicara tidak “nyambung”. Waspada juga bila tiba-tiba merasa kebas atau kesemutan separuh tubuh, juga ketika mendadak rabun atau pandangan satu mata terlihat kabur.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penyakit Rusa Zombie Dikhawatirkan Bisa Menular ke Manusia, Gejalanya Seperti Apa?


Tanda-tanda stroke lainnya adalah pingsan, sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Orang yang terkena stroke juga terganggu fungsi keseimbangan dan koordinasi seperti tremor, gemetar atau sempoyongan. Ketika gejala-gejala ini terjadi, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Sebab 1,9 juta sel saraf di otak mengalami kerusakan tiap menit pada saat terjadi stroke,” jelas Ketua Pokdi Gangguan Gerak Cabang Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Seluruh Indonesia Jakarta Raya (PERDOSSI Jaya) ini.


Dyah mengatakan, saat ini pasien stroke usia muda, yakni di bawah 45 tahun, terus meningkat. Ini disebabkan oleh faktor risiko vaskular seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi dan kadar gula darah yang tinggi memang kian banyak dialami di populasi usia muda dibandingkan beberapa dekade terakhir.

Berita Lainnya:
Tanda Stroke akan Datang dalam Waktu 90 Hari, Perhatikan 5 Ciri Ini


“Diduga ini berpengaruh kenapa pasien stroke usia muda meningkat,” jelas dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif di RS Pondok Indah itu.


Di Indonesia, setiap tahun ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan 2,5 persen diantaranya meninggal, sisanya mengalami kecacatan. Bagi pasien stroke, ia mengingatkan bahwa perbaikan fungsional dapat berlangsung seumur hidup. Sebagian besar pasien mengalami fase “plateau” di mana setelah tiga bulan pertama stroke, perbaikan gejala seakan menurun.


Pemulihan stroke juga dapat dibantu dengan terapi seperti Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang menstimulasi sel saraf otak dan diharapkan bisa mengurangi kecacatan serta memperbaiki kualitas hidup pasien. Dia berpesan agar masyarakat bisa meminimalkan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, yakni menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup serta mengurangi stres.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi