Rabu, 24/04/2024 - 04:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Pejabat Senior: Rusia Intimidasi Jerman dengan Ancaman Nuklir

ADVERTISEMENTS

Putin mencoba membangkitkan ketakutan, melemahkan dukungan Jerman untuk Ukraina

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BERLIN — Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengintimidasi Jerman dengan ancaman penggunaan senjata nuklir, menurut seorang pejabat senior Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dengan ancaman senjata nuklir, dia ingin membidik Jerman,” kata Christoph Heusgen, penasihat kebijakan luar negeri mantan Kanselir Angela Merkel, kepada media lokal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Heusgen mengatakan Putin berusaha membangkitkan ketakutan dan melemahkan dukungan Berlin untuk Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Kekhawatiran atas kemungkinan serangan nuklir oleh Rusia telah berkembang sejak Putin bersumpah untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi negara, sebuah pernyataan yang diambil oleh pengamat sebagai referensi untuk senjata nuklir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tersangka Penembakan Moskow, Alat Kelamin Disetrum hingga Daun Telinga Dipotong Tentara Rusia

“Kami kembali ke logika Perang Dingin,” tambah Heusgen, yang juga ketua Konferensi Keamanan Munich saat ini, pada pertemuan tingkat tinggi tahunan tentang kebijakan keamanan internasional.

Perang Ukraina telah membuat Jerman meninggalkan kebijakan tradisional dan pasifisme dalam masalah keamanan dan pertahanan.

Jerman telah memberikan bantuan keuangan dan militer ke Ukraina, sementara Kanselir Olaf Scholz telah berjanji untuk membantu membangun kembali tentara Ukraina.

Scholz juga membatalkan kebijakan Berlin selama puluhan tahun terhadap Rusia dan berjanji untuk mengakhiri ketergantungan energinya pada Moskow.

Heusgen menekankan kepada AS bahwa Moskow akan menghadapi konsekuensi bencana karena menggunakan senjata nuklir.

“Saya tidak dapat membayangkan bahwa ada jenderal Rusia yang ingin bunuh diri saat akan menerapkan perintah seperti itu,” tutur dia.

Berita Lainnya:
Koalisi Netanyahu di Ambang Perpecahan

Selain itu, Putin tidak menginginkan isolasi global sepenuhnya, tutur dia, seraya menambahkan bahwa China tidak akan mengizinkan penggunaan senjata nuklir.

Kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO

Mengenai kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO, Heusgen mengungkapkan bahwa mantan pemimpin Jerman Merkel memveto gagasan itu pada 2008.

Namun, dia mengatakan situasi telah berubah setelah “pelanggaran hukum internasional” oleh Putin.

“Kami harus memikirkan jaminan apa yang bisa kami berikan kepada Ukraina. Tapi saya pikir kita seharusnya tidak lagi mengesampingkan keanggotaan NATO untuk Ukraina,” tukas dia.

sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi