Selasa, 23/04/2024 - 20:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mahfud MD: Kasus Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada

ADVERTISEMENTS

Radikalisme dengan berbagai ancamannya masih harus diwaspadai di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, adanya perempuan bercadar membawa pistol FN dan kitab suci yang mencoba menerobos Istana Negara membuktikan radikalisme masih ada di Indonesia. Diketahui, identitas perempuan itu bernama Siti Elina dan diduga terafiliasi dengan kelompok radikal tertentu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Itu bukti radikalisme masih ada. Akarnya adalah ketidakmauan menerima kesepakatan hidup bernegara,” kata Mahfud, usai memberikan kuliah umum, di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat (28/10/2022) sore.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurutnya, radikalisme memiliki bentuk yang beragam, misalnya ada yang mencibir orang lain yang berbeda, ada yang masuk ke kurikulum, menyusup ke lembaga pendidikan, kemudian melakukan tindakan kekerasan seperti mengancam, mengebom, dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi di Indonesia


“Kejadian tersebut merupakan bukti bahwa radikalisme dengan berbagai ancamannya masih harus diwaspadai di Indonesia, meskipun itu kecil,” katanya lagi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia menjelaskan, radikalisme harus diartikan sebagai sikap dan sebuah paham bahwa yang benar hanya ideologinya sendiri. Dan yang sudah disepakati harus dibongkar dengan berbagai cara.


“Menangkal tumbuhnya radikalisme di kalangan generasi muda harus dimulai dari lembaga pendidikan. Bahwa negara itu adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dapat memberikan kita kesempatan untuk maju seperti sekarang,” katanya pula.

Berita Lainnya:
Ditanya Soal Kinerja Bawaslu yang Terungkap di Sidang MK, Ini Jawaban Mahfud


Mahfud menjelaskan, nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Karena dalam bahasa agama, Pancasila adalah janji suci dan nilai instrumentalnya, aktualisasinya bisa dilakukan dengan apa pun seperti di media sosial, tapi nilai dasarnya tidak berubah.


“Untuk itu lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi bertugas menguatkan Pancasila sebagai nilai dasar,” ujarnya.


Dalam rangkaian kunjungannya ke Universitas Jember, Mahfud MD menjadi imam dan khatib Shalat Jumat di Masjid Al-Hikmah. Ia kemudian memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda. Selanjutnya Menko Polhukam akan menghadiri pengukuhan Guru Besar Prof Bayu Dwi Anggono dan Prof Sri Hernawati, di Auditorium Unej pada Sabtu (29/10/2022).

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi