Jumat, 19/04/2024 - 12:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Presiden Xi: China Siap Bekerja Sama dengan AS

ADVERTISEMENTS

Xi mengatakan China dan AS harus saling menghormati, hidup berdampingan secara damai

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

ANKARA — Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam pesan ucapan selamat pada jamuan makan malam tahunan Komite Nasional Hubungan AS-China, Xi menambahkan China dan AS harus saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, mencapai kerja sama yang saling menguntungkan, dan menemukan cara yang tepat bagi kedua negara untuk rukun. Di era baru, yang tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga dunia, lapor Global Times yang dikelola negara.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
China akan Sumbang Lebih dari Seperempat Penjualan Mobil Listrik di Eropa pada 2024

“Dunia saat ini tidak damai. Sebagai kekuatan besar, China dan AS memperkuat komunikasi dan kerja sama akan membantu meningkatkan stabilitas dan kepastian dunia dan membantu mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Xi mengutip harian tersebut.

Ini adalah pernyataan pertamanya mengenai hubungan dengan AS setelah terpilih untuk masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai presiden pada akhir pekan ini.

Xi berharap Komite Nasional China untuk Hubungan AS-China akan terus memainkan peran aktifnya, membantu hubungan bilateral kembali ke jalur perkembangan yang sehat dan stabil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat setelah China meluncurkan operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan pada Agustus ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan perjalanan mendadak ke negara pulau yang memiliki pemerintahan sendiri.

Berita Lainnya:
Pengadilan Malaysia Mendakwa Lima Orang atas Kasus Kaus Kaki Bermotif Allah 

Beijing melihatnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya dan China mengadakan kegiatan militer besar-besaran, termasuk menembakkan rudal, beberapa di atas negara kepulauan itu.

Selain operasi militer, China juga menangguhkan dialog militer tingkat tinggi dengan Pentagon dan kerja sama perubahan iklim.

Taiwan telah mempertahankan kemerdekaannya sejak tahun 1949 sementara Beijing telah melakukan kebijakan untuk menyatukan kembali pulau itu dengan daratan, termasuk dengan menggunakan kekerasan jika diperlukan.

sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi