Kamis, 25/04/2024 - 19:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Tren Suku Bunga Acuan Naik, KPR Syariah Semakin Menggiurkan

ADVERTISEMENTS

Perbankan syariah mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pembiayaan kepemilikan rumah dari bank syariah semakin menggiurkan di masa ketidakpastian ekonomi. Direktur Retail PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ngatari mengatakan pembiayaan menggunakan akad syariah lebih menguntungkan di tengah mulai naiknya suku bunga acuan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pembiayaan rumah menggunakan prinsip syariah memiliki banyak manfaat dan kemudahan apalagi di tengah tren meningkatnya suku bunga acuan,” katanya dalam keterangan, Jumat (28/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Ia mengatakan, BSI terus berupaya meningkatkan tingkat kepemilikan rumah bagi masyarakat. Penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui BSI Griya tercatat sebesar Rp 44.82 triliun per September 2022, tumbuh 13,44 persen secara tahunan (yoy).

ADVERTISEMENTS


Sebagai bagian dari upaya memberikan layanan terbaik bagi nasabah, BSI juga telah bekerja sama dengan beragam developer lokal dan nasional sehingga harga properti yang ditawarkan juga semakin kompetitif. BSI juga terus berupaya mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan nasional.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, Ini Terobosan OJK


Sebelumnya, BSI juga telah bersinergi dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembiayaan syariah KPR Tapera Syariah. Terbaru, BSI kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memudahkan pegawai PLN untuk memiliki rumah.


Menurutnya, saat ini adalah peluang bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah tanpa perlu khawatir akan melonjaknya angsuran bulanan. Karena dalam akad syariah, angsuran tidak tergantung suku bunga melainkan akad di awal.


“Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir sebab pembayaran cicilan KPR syariah flat hingga akhir,” kata Ngatari.

Berita Lainnya:
Grab Donasikan Rp 1,5 Miliar Ke Delapan Komunitas 


Sebelumnya Bank Indonesia resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) guna menekan ekspektasi inflasi. Rapat Dewan Gubernur BI telah mengerek BI-7 Day Reverse Repo Date (BI7DRR) sebesar 75 bps selama dua bulan terakhir.


Salah satu dampak langsung dari kenaikan suku bunga acuan adalah penyesuaian suku bunga KPR. Sebagaimana diketahui, bank konvensional lazimnya menetapkan perjanjian suku bunga KPR floating mengikuti perubahan suku bunga acuan. 


Saat suku bunga acuan naik, umumnya bank merespons dengan menaikkan suku bunga deposito untuk menarik likuiditas dari nasabah. Kenaikan suku bunga deposito tersebut akan membuat bank perlu menyesuaikan suku bunga kredit untuk menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM).


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi