Kamis, 25/04/2024 - 17:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

PM Selandia Baru Perpanjang Kunjungan Antartika Akibat Pesawat Mogok

ADVERTISEMENTS

Ardern berada di Antartika sejak Rabu dengan waktu kunjungan 72 jam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WELLINGTON — Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menghabiskan satu malam ekstra di stasiun penelitian Antartika pada Jumat (28/10/2022). Pesawat militer yang akan dia tumpangi untuk kembali ke Selandia Baru mogok.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ardern telah berada di Antartika sejak Rabu (26/10/2022) dengan waktu  kunjungan selama 72 jam. Dia bertemu dengan para ilmuwan negara itu dan mengunjungi situs-situs sejarah penting sambil mempromosikan perlunya kerja sama di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina


Seorang juru bicara perdana menteri mengatakan pada Sabtu (29/10/2022), bahwa Ardern dan rombongannya akan kembali dengan pesawat militer C-13 Hercules Italia pada Sabtu. Dia terbang dengan pesawat militer Amerika Serikat ke Antartika setelah penerbangan pertamanya harus mundur di tengah kondisi cuaca buruk.

ADVERTISEMENTS


Selandia Baru adalah salah satu dari tujuh negara, termasuk Australia, Prancis dan Cili, yang memiliki klaim teritorial Antartika. Wilayah ini pun diakui Ardern merupakan titik kritis karena Selandia Baru memiliki Pangkalan Scott.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“(Antartika) menjadi wilayah yang semakin diperebutkan  yang mana seharusnya kami jaga dan lindungi integritasnya di dunia yang rentan terpecah belah,” kata Ardern saat mengumumkan keberangkatannya.

Berita Lainnya:
Rusia Kritik Amerika, Desak Penerapan Resolusi Genjatan Senjata Gaza DK PBB   


Beberapa tahun terakhir Rusia dan China banyak berinvestasi meningkatkan kemampuan dan kehadiran di Antartika. Atas upaya itu, negara Barat meresponnya dengan langkah yang sama untuk mempertahankan kendalinya.


Pada awal tahun ini Australia mengumumkan akan menggelontorkan 804 juta dolar Australia untuk membeli drone dan helikopter dan membangun stasiun mobil untuk memperkuat kepentingannya di Antartika karena memiliki klaim terbesar di benua itu.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi