Serang Erick Thohir, Pengamat: Litbang Partai Demokrat tak Baca Data dan Sejarah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pernyataan Erick Thohir adalah kalkulasi politik berdasar data dan sejarah.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Direktur Institute for Transformation Studies (INTRANS) Andi Saiful, mempertanyakan sikap Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution, yang dinilianya memelintir penyataan Erick Thohir terlalu ke arah sikap primordial. Seharusnya sebagai Litbang, Syahrial membaca data.

ADVERTISEMENTS

“Sebagai litbang Partai Demokrat, harusnya Syahrial baca data dan sejarah,” kata Andi Saiful.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya Syahrial menyebut Erick Thohir tendensius dan primordialis. Hal ini karena Erick memprediksi presiden Indonesia selanjutnya akan berasal dari etnis Jawa.

ADVERTISEMENTS

Andi menjelaskan, pernyataan Erick didasarkan atas data bahwa pada Pemilu 2019 jumlah pemilih tetap (DPT) di Pulau Jawa mencapai 110.686.810 orang dari total 192.866.254 orang pemilih nasional. Sehingga 57,29 persen pemilih ada di Pulau Jawa.

ADVERTISEMENTS

“Riset menunjukkan siapa yang mampu meraih suara di Jawa akan memenangkan Pemilu,” ungkap Andi Saiful.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, Andi mengatakan, Syahrial sebagai litbang juga tidak cermat membaca sejarah. Dia mengingatkan bahwa menurut Setara Institute kasus intoleran dan kelompoknya justru subur di masa pemerintahan presiden SBY.

ADVERTISEMENTS

Andi mempertanyakan apakah Partai Demokrat yang akan mengusung Agus Yudhoyon (AHY) cukup percaya diri untuk maju sebagai Wapres dengan menggandeng calon Presiden yang non-Jawa?.  “Ini kan soal kalukasi statistik dan fakta demografis,” ungkap Saiful.

ADVERTISEMENTS

Penyataan Erick Thohir, menurut Andi, adalah hal valid sebagai data statistik dan fakta politik. Tidak seharunya, Syahrial menyeret masalah itu  ke soal primordial dan rasial.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version