Kamis, 25/04/2024 - 21:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Utusan PBB: 2022 Jadi Tahun Paling Mematikan bagi Warga Palestina di Tepi Barat

ADVERTISEMENTS

Selama sebulan terakhir,.pasukan keamanan Israel membunuh 32 warga Palestina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TEPIBARAT -– Utusan PBB untuk Timur Tengah menyebut tahun ini menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2005. Berbagai kasus yang menunjukkan kekerasan fatal oleh pihak Israel disebut sebagai lonjakan besar dari kasus di tahun-tahun sebelumnya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pekan ini, Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mengatakan lonjakan kekerasan fatal menyebabkan 2022 menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2005. Tahun 2005 disebut sebagai tahun ketika PBB mulai melacak kematian.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dilansir dari Middle East Monitor, Ahad (30/10/2022), selama sebulan terakhir, katanya, pasukan keamanan Israel membunuh 32 warga Palestina. Termasuk enam anak-anak dan melukai 311 selama demonstrasi, bentrokan, serangan, dan operasi pencarian dan penangkapan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ketik Jerusalem di iPhone Muncul Bendera Palestina, Apple Dukung Palestina?


Sepanjang tahun ini, serangan dan serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur juga menewaskan 125 warga Palestina. Sebagai perbandingan, dua personel pasukan Israel tewas dan 25 warga sipil Israel terluka oleh warga Palestina selama pembalasan selama sebulan terakhir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dalam pidatonya, Wennesland menyatakan bahwa keputusasaan, kemarahan, dan ketegangan yang meningkat sekali lagi meletus menjadi siklus kekerasan mematikan yang semakin sulit untuk ditahan. Ia juga menyebut bahwa ada terlalu banyak orang, sebagian besar warga Palestina yang telah terbunuh dan terluka.


Sementara prioritas langsungnya adalah bekerja untuk menenangkan situasi dan membalikkan tren negatif di lapangan, ia menekankan bahwa tujuannya harus untuk memberdayakan dan memperkuat Otoritas Palestina dan membangun kembali ke proses politik.

Berita Lainnya:
Dajjal Tanda Kiamat yang Berakhir di Palestina dan Tangis Aisyah Istri Rasulullah SAW


“Rakyat kami, anak-anak kami, pemuda kami dibunuh, dan mereka tidak akan mati sia-sia.Apa yang terjadi selanjutnya adalah tanggung jawab Anda. Kami mengetuk setiap pintu, mencari jalan yang mengarah ke kebebasan dan martabat, keadilan dan ganti rugi, perdamaian dan keamanan bersama,” kata Duta besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour dalam pertemuan DK PBB.


“Entah kita hidup berdampingan, atau saya khawatir kita akan mati berdampingan. Bantu kami hidup. Rakyat kami tidak akan hilang, mereka tidak akan mengingkari identitas nasional mereka, mereka tidak akan menerima penaklukan. Rakyat Palestina akan bebas,” tambahnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi