Jumat, 19/04/2024 - 05:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Lewat TaniAKUR, Kementan Tawarkan Solusi Cerdas Usaha Pertanian

ADVERTISEMENTS

Lewat TaniAKUR KUR dijadikan sumber pembiayaan bagi petani milenial

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 BANYUASIN — Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri nasional, meningkatkan pendapatan petani dan menggenjot ekspor, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kementerian Pertanian RI tiada henti mengajak generasi milenial menggeluti pertanian melalui aneka kemudahan. Program teranyar adalah Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat (Tani AKUR). 

ADVERTISEMENTS


Kementan menjadikan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi petani milenial dari perbankan penyalur KUR, untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.


Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong pelaku utama dan pelaku usaha pertanian memanfaatkan dan mengakses fasilitas KUR, terutama yang akan mengembangkan Siatem Pertanian Terpadu (Integrated Farming).


“Merujuk serapan KUR Pertanian tahun 2021, maka track record-nya terbilang cukup baik,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
SK Alokasi Tambahan Pupuk Subsidi Keluar, Ini Pesan Mentan ke Kepala Daerah dan Petani


Dari target Rp 70 triliun, katanya, ternyata yang terserap mencapai Rp 85,6 triliun atau 122 persen. KUR diharapkan dapat mendongkrak kinerja pertanian, khususnya tahun anggaran 2022, seiring upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian. 


“Kami selalu bersoal dengan anggaran, karena itu, harus bisa terakselerasi dengan daya produktivitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Presiden RI Joko Widodo bagi sektor pertanian,” kata Mentan Syahrul.


Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan untuk menjadi wirausahawan muda pertanian diperlukan ‘tiga senjata utama’ oleh smart people melalui pemanfaatan Smart Farming. 


“Pemanfaatan ini melalui benih berkualitas sehingga harus menjadi kebiasaan kita sebelum bertani, diawali penggunaan benih dan bibit berkualitas,” katanya saat membuka Webinar Millenial Agriculture Forum (MAF) Vol. 3 Edisi 41 yang dihadiri Kapusdik Kementan, Idha Widi Arsanti dan Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni pada Sabtu (29/10).

Berita Lainnya:
Mentan-Wamenhan Panen Padi di Tengah Guyuran Hujan di Merauke  


Dedi Nursyamsi menambahkan, Smart Farming bisa dilakukan dengan pemanfaatan produk bioscience seperti varietas unggul baru (VUB), biofertilizer, agensia hayati dan lainnya untuk meningkatkan produktivitas. 


“Termasuk penggunaan alsintan untuk meningkatkan dan mempercepat produksi seraya menekan tingkat kehilangan hasil. (losses) apalagi jika terintegrasi internet of things (IoT) untuk menembus batas ruang dan waktu,” katanya.


Senjata ketiga adalah kebutuhan modal untuk sarana dan prasarana (Sarpras) pertanian dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan negara, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. 


Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menambahkan bahwa pemerintah saat ini sudah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp 50 triliun, yang dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi