Rabu, 24/04/2024 - 12:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pemerintah Masih Teliti Penyebab Gangguan Ginjal Akut

ADVERTISEMENTS

Penyebab gangguan ginjal akut masih diteliti apakah dari kandungan obat sirup.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Kesehatan bersama instansi terkait, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih meneliti penyebab kasus gangguan ginjal akut. Di sisi lain, pemerintah sudah menjalankan beberapa kebijakan untuk mencegah penambahan korban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Saat ini kita sedang melakukan penelitian untuk mengetahui apa sih sebetulnya yang menyebabkan gangguan ginjal akut ini. Diduga penyebab gagal ginjal itu salah satunya keracunan, bisa dari makanan, minuman dan obat-obatan. Obat-obatan ini sedang marak beritanya. Ini menjadi keprihatinan kita bersama,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tim Hukum Amin Minta Menteri Jokowi Bersaksi di MK


Syahril menegaskan kandungan obat sirup harus betul-betul diteliti untuk mengetahui mana yang bisa menyebabkan keracunan pada gijal. Setelah hasil penelitian keluar, BPOM punya tanggung jawab untuk mengevaluasi. Terbukti ada lima obat yang ditarik dari perderan karena mengandung bahan di luar standar.

ADVERTISEMENTS


Syahril menyampaikan, pemerintah sudah menghentikan sementara penggunaan obat sirup untuk anak sebagai langkah cepat untuk mencegah kasus baru. “Untuk yang sudah sakit, kita melakukan tindakan salah satunya dengan hemodialisa dan pemberian antidotum, zat penawar,” ujar Syahril.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pasien Ginjal Kronis Dianjurkan Hati-Hati Pilih Olahraga, Ini Jenis yang Paling Cocok


Dia mengatakan, 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di RSCM semakin membaik setelah diberi Antidotum Fomepizole. Pemberian Fomepizole sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO). Data menunjukkan pemberian Fomepizole pada pasien gangguan ginjal akut yang diduga disebabkan oleh intoksikasi memiliki efektivitas tinggi hingga di atas 90 persen. 


“Tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi zat berbahaya,” ujar Syahril.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi