2 Mata yang tak Tersentuh Api Neraka dan Riset Ilmiah Manfaat Menangis 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Terdapat dua mata yang tidak tersentuh api neraka salah satunya menangis khusyuk.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA- Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabai berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih. 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabai ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. 

ADVERTISEMENTS


Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin atau racun.

ADVERTISEMENTS


Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. 

ADVERTISEMENTS


Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung. 

ADVETISEMENTS


Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. 


Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif. 


Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya me nembus surga. 


Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka. 


Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW,  dari Abdullah bin Abbas RA dia berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ berkata:  


عينان لا تمسهما النار: عين بكت من خشية الله, وعين باتت تحرس في سبيل الله


“Dua Mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka adalah mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang sabilillah.”   


Seorang sufi pernah mengatakan, bahwa jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.


وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا 


“Tuhan memuji orang menangis. Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS Al-Isra’ [17]: 109). 


Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, “Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu.”


Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.


Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 


Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.


Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersa habat dengan surga atau neraka. 


 


*Naskah tasawuf Prof KH Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal, tayang di Harian Republika, Oktober 2022.      

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version